- VIVA/Gestina Rachmawati
VIVA.co.id - Direktorat Jenderal Kepahlawanan Kementerian Sosial akan menetapkan lima lagu ciptaan Jenderal (Purn) Hendropriyono sebagai lagu perjuangan nasional. Pengamat musik, Bens Leo, menolak berkomentar banyak atau memberikan saran dan kritik atas rencana itu.
"Saya hanya dengar Pak Hendropriyono suka ciptakan lagu. Tapi saya belum tahu soal (rencana pemerintah menetapkan lagu Hendropriyono sebagai lagu perjuangan nasional) itu. Jadi, saya belum bisa komentar," kata Bens kepada wartawan di Markas Polda Jatim, Surabaya, pada Jumat, 19 Agustus 2016.
Pria bernama asli Benny Hadi Utomo itu mengaku pernah mengusulkan lagu karya mendiang Gombloh, Kebyar-kebyar, dan Bendera ciptaan Eros Sheila On7 yang dibawakan Kotak, untuk menjadi lagu patriotik nasional ke Kementerian Pemuda dan Olahraga. "Dan akhirnya diakui oleh pemerintah," ujar Bens.
Berdasarkan pengalamannya itu, kata mantan jurnalis bidang musik itu, setiap lagu yang dihargai pemerintah sebagai lagu nasional karena bernapaskan nasionalisme biasanya diaransamen ulang oleh tim khusus.
Itu juga yang terjadi pada lagu-lagu ciptaan Hendropriyono jika jadi ditetapkan pemerintah sebagai lagu perjuangan nasional nanti. "Yang diambil liriknya saja. Jadi diaransemen ulang," kata Bens.
Sebelumnya diberitakan, Kemensos akan menetapkan enam lagu sebagai lagu perjuangan nasional baru, yang akan diumumkan pada Hari Pahlawan 10 November 2016. Lima lagu ciptaan mantan Kepala BIN, Hendropriyono, dan satu lagu gubahan KH Wahab Chasbullah.
Lima lagu ciptaan Hendropriyono itu berjudul Diriku Ini Indonesia, Penghargaan Untukmu, Bangkit Indonesia, Kami Tidak Takut, dan Bhinneka Tunggal Ika. Sementara satu lagu lagi gubahan KH Abdul Wahab Chasbullah berjudul Hubbul Wathon atau Cinta Tanah Air.
"Lima lagu ciptaan Pak Hendropriyono, Kemensos sudah dapatkan persetujuan tertulis dari penciptanya. Kini tinggal lagu Hubbul Wathon proses persetujuan dari keluarga ahli waris Kiai Wahab Chasbullah," kata Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, pekan lalu.
