- VIVA.co.id/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Lima pelaku penculikan Sofia Nur Atalina (21), mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Soedirman (Unsoed), Jawa Tengah, adalah komplotan yang kerap melakukan penculikan.
di Ciamis, Jawa Barat, pada Rabu, 7 September 2016, empat jam setelah penculikan.
Kepala Kepolisian Resor Banyumas, Ajun Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan mengatakan, dari keterangan pelaku yang berperan sebagai sopir, komplotan telah berkali-kali melakukan penculikan.
"Menurut keterangan tersangka, bukan satu kali saja kejadian (penculikan)," ujar Gidion saat berbincang dengan tvOne, Kamis, 8 September 2016.
Menurut Gidion, motif pelaku selalu kriminal murni. Pada kasus penculikan Sofia, pelaku juga segera menghubungi keluarga Sofia, yang diculik secara acak, untuk meminta tebusan. Sofia juga dibawa kabur menggunakan mobil Honda Brio yang sebelumnya ia kendarai.
Gidion mengatakan, aparat gabungan dari Polres Banyumas, Polres Ciamis, dan Kepolisian Daerah Jawa Barat kini memburu pelaku lain. Berdasarkan keterangan tersangka, anggota komplotan terdiri dari pekerja serabutan dan pengangguran.
Polisi juga akan menyebarkan ilustrasi wajah para pelaku. Ilustrasi, didapat dari keterangan tersangka. Masyarakat di wilayah yang dicurigai sebagai tujuan kabur para pelaku diminta segera menghubungi pihak Kepolisian jika menemukan orang yang mirip dengan ilustrasi yang disebar.
"Mohon bantuan masyarakat untuk waspada dan segera melakukan pelaporan kepada kami," ujar Gidion.
Sebelumnya, Sofia diculik oleh saat singgah di tempat fotokopi depan kampusnya di Jalan Gumbreg, Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur, Banyumas, Rabu, 7 September 2016, sekitar pukul 15.30 WIB.
Sofia yang baru keluar dari kampus dengan mengendarai mobil Honda Brio warna merah berpelat nomor R 9243 BK miliknya dihampiri tiga orang yang turun dari mobil bak terbuka dan langsung membawa korban masuk kembali ke mobilnya.
Mereka membawa kabur Sofia beserta mobilnya ke arah selatan, sedangkan mobil bak terbuka yang dibawa salah seorang pelaku melaju ke arah utara.
(mus)
Kasus Vina Cirebon Masih Misterius, Kompolnas ke Polda Jabar: Tak Zaman Lagi Nutup-nutupi
Anggota Kompolnas, Albertus Wahyurudhanto menilai kinerja Polda Jabar lamban dalam menyelesaikan kasus tewasnya Vina di wilayah Cirebon Jawa Barat pada 2016 silam.
