Banjir Terjang Tiga Kecamatan di Bandung

Kondisi banjir di Kabupaten Bandung Jawa Barat, Minggu (30/10/2016)
Sumber :

VIVA.co.id - Tinggi luapan banjir di pemukiman Kabupaten Bandung, Jawa Barat, semakin meningkat. Genangan hingga dua meter lebih itu menyebar di tiga Kecamatan, yaitu Dayeuh Kolot, Bojongsoang, dan Baleendah.

Sumatra Barat Berpotensi Diguyur Hujan Lebat dalam 3-4 Hari Mendatang, Menurut BMKG

Banjir parah di tiga kecamatan tersebut terjadi akibat luapan sungai Citarum yang disebabkan hujan mengguyur Kabupaten Bandung dan sekitarnya sejak Rabu, 9 November 2016.

Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat, Alif Nur Anhar, mengatakan ketinggian banjir paling parah terjadi di Kecamatan Dayeuh Kolot dan Baleendah.

Masih Ada 11 Orang Hilang Korban Banjir di Sumbar, Basarnas Maksimalkan Drone Thermal

"Di Dayeuh Kolot, terdapat ketinggian dari 190 cm, 200 cm. Sedangkan di Baleendah, ketinggian air di Kelurahan Andir mencapai 250 cm," ujar Alif, Sabtu, 12 November 2016.

Daerah Dayeuh Kolot yang terendam di antaranya kampung Babakan Sangkuriang, terendam hingga 150 cm, kampung Citeurep mencapai 190 cm. Sedangkan RW 04, 05 dan 14 di Bojong Asih terendam dari ketinggian 60 sampai dengan 200 cm.

BNPB: 335 Rumah Baru Disiapkan untuk Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

"Di RW 06 Yon Zipur ketinggian mencapai 90 cm, di daerah Balero hingga 170 cm. Di Leuwi Bandung ketinggian mencapai 100 cm, sedangkan di Kelurahan Pasawahan mencapai 100 cm," ujarnya.

Untuk Kecamatan Baleendah, Alif menuturkan bahwa RW 05, 06, 07, 08, 09 dan 13 di Kelurahan Andir terendam dengan ketinggian 150 sampai dengan 250 cm.

"Sedangkan di Kecamatan Bojongsoang, RW 01 dan 20 Kampung Cigebar terendam sampai dengan 80 cm. Di RW 09 dan 10 Kampung Cijagra terendam hingga 140 cm," kata dia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menganalisis peta sebaran aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi dalam rapat koordinasi penanganan dampak bencana banjir lahar dingin di Bukittinggi, Sumatra Barat, Rabu, 15 Mei 2024.

Masih Ada 1 Juta Meter Kubik Endapan Sisa Erupsi Teronggok di Marapi, Kata Kepala BMKG

BMKG mendeteksi masih ada sekira 1 juta meter kubik endapan sisa erupsi teronggok di Gunung Marapi yang berpotensi menjadi lahar dingin ketika hujan lebat mengguyur.

img_title
VIVA.co.id
22 Mei 2024