Bupati Pidie Jaya Minta Bantuan Pemerintah Pusat

Warga mengamati bangunan yang rusak akibat gempa di Aceh
Sumber :
  • REUTERS/Nunu Husien

VIVA.co.id – Bupati Pidie Jaya Provinsi Aceh, H Aiyub Abbas, meminta pemerintah pusat turun tangan membantu evakuasi korban gempa 6,5 skala richter yang terjadi Rabu, 7 Desember 2016, pukul 5.30 WIB. Mengingat, hingga saat ini masih ada korban yang tertimbun reruntuhan material bangunan tersebut.

10 Gempa Terdahsyat di Bumi, Ada Indonesia

Itu dikatakan Aiyub, saat berada di Jakarta untuk acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2017 dan penghargaan Dana Rakca kepada 83 pemerintah daerah, di Istana Negara oleh Presiden dan Wakil Presiden.

"Saya atas nama pemerintah kabupaten harap pemerintah pusat segera ke sana evakuasi korban yang masih tinggal di bawah tanah dan reruntuhan," ujar Aiyub.

Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Aceh Jaya

Aiyub berada di Jakarta sebelum gempa. Dia akan segera kembali ke Pidie saat ini juga. "Ini harapan kami karena kami masih di sini dan insya Allah segera pulang," katanya.

Ia menjelaskan, memang saat ini yang paling penting dibutuhkan adalah alat berat, untuk mengevakuasi korban yang ada tertimbun. Mengingat, banyak rumah dan gedung yang roboh akibat gempa tersebut.

Empat Wilayah di Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,6

"Mungkin sebentar lagi kita harus siaga dengan bantuan-bantuan berupa makanan dan lain-lain, tempat tinggal, pengungsian. Banyak tempat tinggal roboh semua," kata Aiyub.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan sudah mengutus Kepala Staf Presiden Teten Masduki, ke lokasi gempa di Pidie Jaya Provinsi Aceh.

Diberitakan sebelumnya, PMI Aceh menyebutkan bahwa hingga saat ini sudah ada 20 orang korban tewas akibat gempa di Pidie Jaya Aceh. Gempa berkekuatan 6,5 Skala Richter ini merobohkan berbagai bangunan termasuk rumah, masjid dan sekolah.

"Korban yang bisa kami sampaikan, meninggal 20 orang dan sudah dikembalikan kepada keluarga korban untuk dimakamkan," kata Rudianto dari PMI Aceh kepada tvOne.

Sementara korban luka, kata dia, belum bisa dipastikan karena hingga saat ini korban luka terus berdatangan ke pusat kesehatan setempat seperti rumah sakit dan puskesmas. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya