Gempa Susulan Terjadi, Warga Pidie Jaya Takut Masuk Rumah

Bangunan di Pidie Jaya, Provinsi Aceh roboh diguncang gempa 6,5 SR.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA.co.id – Gempa susulan masih terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, setelah gempa dengan kekuatan 6,5 SR mengguncang wilayah itu pada Rabu, 7 Desember 2016, pukul 05.03 WIB. Akibatnya, warga tidak berani kembali ke rumah mereka. Tercatat ada sepuluh gempa susulan dengan kekuatan paling besar 4,8 SR setelah gempa pertama terjadi.

10 Gempa Terdahsyat di Bumi, Ada Indonesia
Informasi yang diperoleh, warga saat ini memilih bertahan di sejumlah masjid yang dijadikan sebagai lokasi pengungsian sementara. Warga merasa trauma dan takut jika gempa dalam kekuatan besar akan kembali terjadi dan merubuhkan bangunan rumah mereka.
 
Gempa Magnitudo 5,6 Guncang Aceh Jaya
“Kami di masjid, banyak dari kami terutama ibu-ibu belum berani pulang karena sampai sekarang (pukul 15.30 wib) masih terus terasa gempa-gempa susulan, tapi (ukurannya) kecil,” ujar Khairunnisa, warga Kabupaten Pidie Jaya, kepada VIVA.co.id.
 
Empat Wilayah di Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,6
Selain itu, sebagian besar pengungsi yang berada di masjid merupakan warga yang rumahnya berada pada pesisir pantai Pidie Jaya. Khairunnisa menambahkan, warga pesisir tersebut takut kembali ke rumah karena khawatir akan terjadi tsunami. Sebelumnya sudah dipastikan BMKG, gempa 6,5 SR yang terjadi pagi tadi tidak berpotensi tsunami.
 
“Kebanyakan warga pesisir, mereka takut kalau gempa lagi lalu terjadi tsunami seperti 2004 lalu, jadi sampai sekarang mereka bertahan di  posko. Meski informasi dari BMKG tidak berpotensi adanya tsunami, tapi tetap saja waspada,” katanya.
 
Seperti yang disampaikan BMKG sebelumnya, gempa tektonik dengan kekuatan 6,5 SR terjadi pada pukul 05.03.36 WIB. Pusat gempa terletak pada 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 km arah tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 km.

Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).

Seluruh wilayah ini diperkirakan berpotensi mengalami dampak gempa bumi berupa kerusakan ringan seperti retak dinding dan atap rumah bergeser. Ini sesuai laporan dari zona gempa bumi bahwa gempa bumi ini memang menimbulkan kerusakan di berbagai tempat.

Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal. Berdasarkan peta tatanan tektonik Aceh tampak bahwa di zona gempa bumi memang terdapat struktur sesar mendatar. Ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi Pidie Jaya dibangkitkan oleh aktivitas sesar mendatar (strike-slip fault).

"Dugaan kuat, sesar aktif yang menjadi pembangkit gempa bumi ini adalah Sesar Samalanga-Sipopok Fault yang jalur sesarnya berarah barat daya-timur laut," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Dr. Daryono.

Tampak bahwa tren kekuatan gempa bumi susulan semakin kecil, sehingga masyarakat diimbau agar tetap tenang, selanjutnya mengikuti arahan BPBA setempat dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya