VIVA.co.id – Tim gabungan akhirnya berhasil menemukan empat pelajar SMA asal Medan, yang sebelumnya dilaporkan hilang di kawasan Wisata Alam Air Terjun Satu Hati, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Senin malam, 12 Desember 2016.
Keempat pelajar SMA Negeri 2 Medan itu adalah Reza Syah Ananda, Putra, Alfi, dan Faris. Mereka ditemukan tim gabungan dari TNI/Polri, Kecamatan Sibolangit, dan masyarakat di aliran sungai Air Terjun Satu Hati, dengan kondisi lemas dan kedinginan.
Keempat pelajar kelas XII itu, ternyata tersesat, saat melakukan survei lokasi untuk kegiatan sekolah mereka. Setelah ditemukan, keempat pelajar itu, langsung dibawa ke rumah pribadi Camat Sibolangit, Amos Karokaro, untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Orangtua para pelajar tak kuasa menahan tangis, setelah mengetahui anak mereka ditemukan selamat dan sehat.
"Alhamdulillah. Mereka ditemukan pagi tadi sekitar pukul 03.00 WIB. Dan, saat ini, kami sudah tiba di Medan," jelas Dedy Ardiansyah, orangtua dari Reza, di lokasi Selasa siang, 13 Desember 2016.
Dia menjelaskan, anak pertamanya itu, pergi bersama rekannya yang berjumlah 11 orang. Namun, tidak diketahui persis, saat berada di lokasi wisata alam itu mereka terpisah. Empat siswa tersesat saat menelusuri sungai.
"Sudah gelap, jadi mereka memang berinisiatif bermalam di situ. Makanya mereka berhenti di atas batu pada aliran sungai itu. Masalahnya, memang mereka tidak membawa perbekalan," jelasnya.
Sementara itu, rekan mereka yang lain, melaporkan telah kehilangan rekannya kepada warga sekitar. "Mungkin, mereka cemas dan khawatir makanya mereka sempat mencoba mencari sendiri, ternyata tidak berhasil. Karena, tempat keempatnya ditemukan memang sekitar dua sampai tiga jam perjalanan. Mereka melaporkan tersebut kepada warga sekitar."
Setelah mendapatkan informasi, tim SAR gabungan langsung menyisir lokasi. "Syukurlah, saat ini, mereka sudah ditemukan dengan selamat," ungkap Dedy. (asp)
Pelajar Hingga Mahasiswa Indonesia Banyak Jadi Korban, Ini Beda Judi Online dan Game Online
Pada beberapa kasus, mahasiswa yang terjerat pinjaman online menggadai aset orang tua demi bermain judi online.
