Pisau Kini Jadi Senjata 'Favorit' Serang Banyak Orang

Tujuh siswa SDN 1 Seba di Kabupaten Sabu Raijua yang menjadi korban penusukan orang tak dikenal usai mendapatkan pertolongan medis, Selasa (13/12/2016)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Facebook@Patrisius Boro Saban

VIVA.co.id – Kasus penyerangan sejumlah orang secara brutal muncul dalam sepekan ini. Tak diketahui motif pasti di balik penyerangan dengan menggunakan senjata tajam itu.

Seorang Pendeta Ditikam saat Sedang Pimpin Upacara Ibadah di Sebuah Gereja

Sejauh ini kepolisian masih mendalami. Namun kepolisian meyakini bahwa tindakan penyerangan secara brutal itu tidak terkait terorisme dan murni tindakan kriminal.

Meski begitu, belum ada bukti kuat yang bisa mengaitkan kejadian penyerangan itu berkaitan atau pun terpisah. Faktanya, teror penyerangan dengan pisau secara brutal dan membabibuta terjadi dalam satu hari Selasa, 13 Desember 2016, dan telah memakan korban.

Kemlu Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Penusukan Massal di Mal Sydney

1. Penyerangan siswa SD NTT
Kejadian penyerangan dengan pisau muncul pertama di SDN 1 Sabu Barat Kabupaten Sabu Raijua Nusa Tenggara Timur. Seorang pria bernama Irwansyah (32), yang berprofesi sebagai pedagang keliling tiba-tiba masuk ke dalam kelas dan menyerang siswa SD.

Kejadian terjadi sekira pukul 08.47 waktu setempat. Saat itu disebutkan bahwa Irwansyah sudah menenteng pisau, lalu mulai menyerang secara membabibuta siswa yang ada di SDN 1 Sabu Barat.

Kawasan Lembang Padat Merayap, Antrean Kendaraan Mengekor hingga Kota Bandung

Tujuh anak SD pun terluka. Sejumlah lukanya ada di leher, tangan, telinga dan pipi. Irwansyah pun dibekuk oleh polisi sebelum bertindak lebih jauh.

Namun nahas, beredar informasi di publik bahwa ada aksi pembantaian anak-anak oleh pendatang di Sabu Raijua. Karena itu dalam sekejap, Polsek Sabu Barat diserbu massa. Sel tahanan dijebol, Irwansyah pun tewas dengan kondisi mengenaskan.

FOTO: Pelaku penyerangan tujuh siswa SD di NTT tewas dihakimi massa di dalam sel tahanan polisi, Selasa (13/12/2016)

Hingga kini, motif penyerangan brutal ini menjadi misteri. Irwansyah tewas terlebih dahulu sebelum dikorek keterangan. Sejauh ini kepolisian menganggap bahwa tindakan itu dilakukan karena Irwansyah depresi atau gangguan jiwa.

"Secara kasat mata pelaku mengalami gangguan jiwa, ini (harusnya) dibuktikan pemeriksaan secara medis dan psikologis," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Kombes Pol. Martinus Sitompul, Selasa, 13 Desember 2016.

2. Penyerangan Bandung
Di Bandung, tepatnya di jembatan penyeberangan orang Kelurahan Cigondewah Kaler, penyerangan dengan pisau juga ikut terjadi pada Selasa, 13 Desember 2016.

Ini terjadi berselang 8 jam dari kejadian di NTT. Namun sasaran penyerangan ini terhadap sejumlah orang dewasa. Delapan orang menjadi korban. Satu di antaranya bahkan tewas dengan luka tusuk di dada.

Pelaku diketahui bernama Muhammad Azis Ghozari, baru berusia 19 tahun. Ia sempat babak belur dihakimi massa ketika usai menyerang delapan orang sekaligus dengan tiga bilah pisau yang dibawanya.

Namun entah apa motif Azis menyerang, hingga kini juga tetap misteri. Luka yang dialaminya saat dikeroyok massa membuat alasan ulah brutal itu menjadi tak tersingkap. Kepolisian pun menduga-duga, ada kemungkinan ia murni pidana atau pun gangguan jiwa.

"Pelaku masih dirawat di RS Sartika Asih. Kondisinya masih belum memungkinkan. Kalau pun ditanya, jawabannya masih melantur," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol. Henderopandowo, Rabu 14 Desember 2016.

Lalu, mengapa muncul aksi penyerangan yang dilakukan pria berpisau ini? Hingga kini misteri itu belum terungkap.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya