Wakil Ketua DPR: Serbuan Tenaga Kerja China Sudah Meresahkan

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.

VIVA.co.id – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fadli Zon, mengatakan serbuan tenaga kerja ilegal asal China sudah menjadi masalah serius bagi Indonesia. Fadli Zon mendesak pemerintah untuk mencabut kebijakan bebas visa terhadap sejumlah negara.

Siapkan Tenaga Kerja yang Kompeten, Kemnaker Ajak Jepang Investasi Pelatihan Bahasa

"Serbuan tenaga ilegal China ini sudah meresahkan. Salah satu pintu masuknya ini adanya kebijakan kunjungan bebas visa terhadap banyak negara. Jadi orang dari luar negeri bisa masuk Indonesia alasanya menjadi turis, tapi sesungguhnya mereka bekerja di sini," kata Fadli Zon di Malang, Kamis, 22 Desember 2016.

Fadli mengatakan, banyak pekerja ilegal asal China bekerja di beberapa sektor. Mulai jadi petani, menjadi buruh, hingga menjadi pekerja infrastruktur dan lain-lain. Padahal, banyak masyarakat Indonesia yang masih membutuhkan pekerjaan.

Bertemu Pelayanan Imigrasi Kementerian Kehakiman, Kemnaker Berharap Banyak Peserta SSW di Jepang

"Pemerintah harus mencabut kebijakan bebas visa karena ini tidak seimbang. Kecuali negara tersebut juga membebaskan visa bagi orang Indonesia, nah itu oke ada timbal balik. Kita membebaskan mereka masuk, tapi kita mau masuk ke negara mereka harus urus visa, jadi ini tidak adil," ujar Fadli.

"Saya kira pemerintah harus meninjau itu, dan ini sudah pernah melalui dalam rapat gabungan antara komisi 1 dan 3 DPR RI. Kami rekomendasikan untuk dicabut kebijakan bebas visa ini," Fadli menambahkan.

Prihatin Tambang Ilegal Marak, Cak Imin: Tambang yang Legal Saja Tak Bawa Kesejahteraan

Menurut politikus Gerindra ini, jika kehadiran pekerja ilegal China terus dibiarkan, ke depan justru semakin banyak orang asing yang masuk ke Indonesia dengan tujuan tertentu. Kehadiran pekerja ilegal dianggap belum tentu sejalan dengan kepentingan nasional.

"Ada yang mencari kerja, ada yang menjadi intelijen, mungkin. Ada juga yang membawa narkoba, ada yang menjadi teroris, kita kan tidak tahu. Macam-macam motif orang masuk kalau tidak diawasi secara baik," ucap Fadli Zon.

Sebelumnya, Dirjen Imigrasi Ronny F Sompie mengakui jika China merupakan negara paling tinggi yang masyarakatnya masuk ke Indonesia sepanjang 2016 ini. Berdasarkan datanya, lebih dari satu juta warga China yang masuk ke Indonesia dari berbagai keperluan, mulai dari kunjungan wisata hingga bekerja di Indonesia.

"Jumlah yang masuk selama 2016, China terbanyak yakni 1.329.857 orang. Angka itu 15,60 persen dari warga asing yang masuk ke Indonesia selama 2016. Angka ini tercatat sampai 18 Desember 2016," kata Ronny.

Dia menjelaskan, China merangsek ke posisi pertama, setelah sebelumnya Singapura menduduki posisi pertama warganya yang masuk ke Indonesia pada 2015 lalu. "Pada 2015, Singapura pertama dengan 1.439.500 orang, China pada 2015 di posisi kedua," kata Ronny.

Dari catatannya, ada kenaikan sebanyak dua persen warga China yang masuk ke Indonesia jika dikaitkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Banyak yang berubah, ini mungkin karena ada kemudahan masuk, ada pula visa bebas kunjungan, dan perubahan itu sangat intens, termasuk adanya pekerja China," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya