NU Minta Polisi Tindak Demonstrasi FPI Jika Merongrong NKRI

Ketua Umum Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj, di kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan di Jakarta pada Jumat, 14 Oktober 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh Nadlir

VIVA.co.id - Front Pembela Islam (FPI) berencana menggelar aksi doa bersama pada 11 Februari 2017. Aksi ini untuk keselamatan bangsa dan keamanan Pilkada DKI Jakarta.

Rektor UNU Gorontalo Resmi Dilaporkan Polisi atas Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

Aksi itu juga akan dibarengi kegiatan berjalan di sepanjang kawasan Jalan MH Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.

Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU), Said Aqil Siroj, berpendapat tidak masalah aksi itu digelar. "Itu, kan, hak mereka. Asalkan betul-betul dengan aksi itu meningkatkan kualitas Pilkada, bagus," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, pada Senin, 30 Januari 2017.

GP Ansor Ungkap Makna Gowes 90 KM, Simbol Perjuangan Menuju Indonesia Emas 2045

Namun, kata Said, jika aksi itu merongrong dan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), aparat penegak hukum harus menindak tegas. "Kalau aksinya merongrong mengancam keutuhan Indonesia, polisi harus tegas, jangan pandang bulu."

Aksi serupa pernah digelar FPI pada tahun 2016, yakni pada 14 Oktober, 4 November, dan 2 Desember. Mereka kala itu menuntut Kepolisian segera memproses Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang dituduh menistakan agama. (one)

Pendeta Gilbert Olok-olok Salat dan Zakat, PBNU: Kami Umat Islam Diajarkan untuk Menahan Emosi
Prabowo-Gibran Hadiri Acara Halalbihalal PBNU

Menang Pilpres, Prabowo Sebut Butuh Dukungan NU untuk Bangun Bangsa

Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menghadiri halalbihalal di kantor PBNU.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024