Tebing Talud Ambrol, Warga Cemas

Tebing Talaud ambrol
Sumber :
  • VIVA.co.id/Daru Waskita

VIVA.co.id – Hujan yang berlangsung beberapa hari di Yogyakarta telah menyebabkan Tebing Talud setinggi 40 Meter di Terban, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta longsor pada Selasa 7 Maret 2017 pagi. Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa meski tebing yang longsor tak jauh dari permukiman warga.

Jumadianto, warga yang tinggal tak jauh dari Tebing Talud mengatakan, sebelum kejadian sudah ada tanda-tanda longsor yang ditandai dengan conblock jalan yang retak-retak.

"Malam sebelum saya berangkat kerja itu, dengar suara krak krak. Saya ke depan rumah ternyata conblock jalan itu retak sampai ujung jalan sisi Selatan," ucap Jumadianto di Yogyakarta, Selasa 7 Maret 2017.

Selain itu saat berada di luar rumah, diakui Jumadianto juga mendengar suara keras dari sisi atas. Ternyata suara itu adalah salah satu bongkahan tebing yang jatuh ke arah sungai.

"Saya kan tidak tenang kerja, jam lima pagi kemarin pulang. Saya tengok lagi Talud itu ternyata yang awalnya miring sudah posisinya tegak dan ada retakan," kata dia.

Melihat kondisi Talud, ia lantas memanggil istri dan anaknya agar keluar rumah sebab kondisi Talud sudah hampir longsor.

Sekitar pukul 08.20 WIB, terdengar suara keras dari arah tebing. Ternyata tebing yang berada tepat di sisi selatan rumahnya ambrol dan longsor.

"Kejadiannya hari Minggu jam 08.20 WIB, saya dan keluarga melihat langsung. Suaranya keras sekali dan bergetar seperti gempa itu," kata pria itu.

Nonpribumi Dilarang Punya Tanah di Yogya akan Digugat Lagi

Menurutnya, sebelum kejadian, turun hujan cukup deras beberapa hari terakhir. Bahkan sebelumnya sudah ada tiga kejadian yang hampir sama yaitu longsor meski tak terlalu fatal.

"Yang paling besar sampai ambrol ya ini," ujarnya

Datsun Yakin Cross Bakal Laris Manis di Yogyakarta

Jumadianto dan warga sekitar berharap pemerintah segera memperbaiki tebing yang ambrol. Pasalnya, ambrolnya tebing membuat retakan ke sisi utara yang bisa berdampak terhadap permukiman warga.

Protokol membawa jenazah COVID-19 (ilustrasi)

Sehari, 8 Warga Isoman di Yogyakarta Meninggal Dunia

Delapan yang meninggal saat isoman adalah tertinggi di Kota Yogyakarta. Sebelum kasus meledak, tak ada meninggal akibat isoman.

img_title
VIVA.co.id
13 Juli 2021