Perbaikan Irigasi Tingkatkan 280 Persen Indeks Tanam Sawah

Perbaikan Irigasi
Sumber :
  • Viva.co.id/shintaloka sicca

VIVA.co.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong perbaikan daerah irigasi segera rampung. Diproyeksikan setelah perbaikan rampung, Indeks Penanaman di wilayah pengairan tersebut naik dari 230 persen menjadi 280 persen.

7 Negara dengan Populasi Pedesaan Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 4

PUPR sejak 2015 telah melakukan rehabilitasi terhadap lima Daerah Irigasi (DI) seluas 61.484 hektare (ha) yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kelima daerah irigasi tersebut, yakni Klambu Kiri 20.649 ha, Klambu Kanan 5.686 ha, Klambu Wilalung 11.116 ha, Sidorejo 7.978 ha, dan Sedadi 16.055 ha.

"Rehabilitasi sistem sangat penting, karena tidak ada lagi lahan sawah yang seluas ini di Pulau Jawa. Luasan sawahnya mungkin tetap sama, namun dengan perbaikan irigasi, IP bisa lebih tinggi dari semula 150-180 persen menjadi 200-280 persen," ungkap Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu, 14 Mei 2017.

Kinerja Seluruh Sektor Lapangan Usaha Kinclong Kuartal I-2024, BI Kasih Buktinya

DI Klambu dengan total luas 37.451 ha mencakup Kabupaten Demak, Grobogan, Kudus dan Pati. Perbaikan DI Klambu Kanan ditangani oleh PT Brantas Abipraya, DI Klambu Kiri ditangani melalui Kerja Sama Operasi (KSO) PT Wijaya Karya-PT Mafrijaya, dan DI Klambu Wilalung oleh PT Nindya Karya. 

Total nilai kontrak keseluruhan mencapai Rp802,12 miliar untuk memperbaiki bendung dan jaringan utama. 

10 Negara yang Mengekspor Tembakau Terbanyak di Dunia, Indonesia Segini

Lebih jauh, perbaikan DI Sidorejo mencakup Kabupaten Grobogan ditangani oleh KSO PT Waskita Karya-PT Hutama Karya berupa perbaikan saluran induk. Sementara perbaikan saluran sekunder, dikerjakan PT Bumi Karsa. Total nilai kontrak keseluruhan untuk DI Sidorejo mencapai Rp211,61 miliar.

Terakhir, untuk perbaikan DI Sedadi mencakup Kabupaten Grobogan dan Demak. Proyek ini ditangani oleh PT PP Persero berupa perbaikan saluran induk. 

Lalu, perbaikan saluran sekunder, dikerjakan secara KSO PT SAC Nusantara-PT Wijaya Karya Semesta. Total nilai kontrak keseluruhan untuk DI Sedadi mencapai Rp315,09 miliar. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya