BNPT Bantu Keluarga Korban Serangan Teror Mapolda Sumut

Tim BNPT sambangi Mapolda Sumut untuk memberi bantuan bagi keluarga korban serangan teroris 25 Juni lalu.
Sumber :
  • Putra Nasution/MEdan

VIVA.co.id – Tim Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menyambangi Markas Komando Polda Sumatera Utara (Sumut). Mereka bertemu dengan keluarga Ipda Anumerta Martua Sigalingging, anggota Polda Sumut yang menjadi korban serangan teror di markasnya pada 25 Juni lalu.

Selain bertemu dengan keluarga korban, tim BNPT pimpinan Direktur Perlindungan Brigjen Pol. Herwan Chaidir juga bertemu dengan Brigadir E Ginting, korban serangan yang selamat. Kedatangan pihak BNPT disambut oleh Wakil Kepala Polda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto.

Menurut Hermawan, kehadiran timnya untuk memulihkan kehidupan keluarga korban yang meninggal dunia dan maupun korban selamat dari serangan teror itu.

"BNPT diberikan kewenangan untuk memberikan pemulihan kepada korban akibat terorisme dan kepada keluarga korban yang ditinggalkan bahwa Negara ada untuk keluarga korban," kata Hermawan.

Jenderal polisi berbintang satu itu juga mengungkapkan BNPT memfasilitasi keluarga korban agar mendapatkan hak-hak mereka setelah Ipda Anumerta Martua Sigalingging gugur diserang teroris dengan senjata tajam.

"Keluarga tidak merasa berjalan sendirian dan diharapkan agar menjalin silaturahmi walaupun korban sudah tidak ada, namun tetap menjadi keluarga besar Polri," tutur Hermawan di hadapan Mianna Manalu, istri Martua.

Poltak Purban, selaku perwakilan keluarga Martua, mengucapkan terima kasih atas perhatian Polda Sumut dan BNPT.

"Terimakasih kepada Polda Sumut dan BNPT untuk nasehat dan perhatian kepada kami dan kami meminta maaf yang sebesarnya atas nama keluarga Ipda Anumerta M.Sigalingging bila ada kesalahan dan semoga personel Polda Sumut selalu dilindungi selama bertugas dan kejadian ini menjadi yang terakhir," kata Poltak.

Survei LPI: Mayoritas Publik Apresiasi Kinerja Kepala BIN

BNPT pun memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia dan korban selamat. Mereka juga memberi konseling dan mengecek TKP di pos penjagaan pintu III Polda Sumut.

Dua teroris menyerang pos penjagaan Mapolda Sumut pada Minggu dini hari 25 Juni 2017. Mereka sempat berkelahi dengan dua personel yang berjaga, termasuk Martua. Dia gugur setelah diserang dengan senjata tajam.

Nasdem Bidik Ustaz Kondang Das'ad Latif untuk Diusung di Pilkada Makassar 2024

Salah satu teroris, Ardial Ramadhan, ditembak mati. Pelaku lainnya, bernama Syawaludin Pakpahan, ditembak pada bagian paha oleh petugas kepolisian, yang sedang melakukan penjagaan di Mako Polda Sumut saat itu. (ren)

Ilustrasi senjata api pistol

Isu Setoran Rp10 Juta Agar Brigadir Ridhal Ali jadi Ajudan Pengusaha, Ini Kata Polda Sulut

Isu setoran Rp10 juta itu mencuat dengan narasi yang viral di media sosial TikTok. Polisi pastikan kematian Brigadir Ridhal karena bunuh diri.

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024