Cara Ibas Hadapi Efek Buruk Kebebasan Informasi dan Hoaks

Edhie Baskoro Yudhoyono.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Ketua Fraksi Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, atau yang akrab disapa Ibas, mengungkapkan tantangan bangsa saat ini kian beragam di tengah arus informasi dan globalisasi yang tidak dapat dibendung lagi.

Heboh Kabar Hoax, Pedangdut Cita Rahayu Disebut Meninggal Dunia

Menurutnya, salah satu cara untuk menghadapi tantangan globalisasi dan pesatnya informasi yang kadang membawa efek buruk kebebasan informasi ini, generasi muda perlu mapan secara ilmu. Selain itu perlu juga benteng akhlak dan nilai-nilai moral, sehingga ke depan mampu tampil sebagai pemenang dalam era tersebut.

"Dengan menjaga nilai-nilai kebaikan, menimba ilmu setinggi-tingginya dan berprestasi di seluruh bidang, maka kita kelak mampu menjadi orang sukses," kata Ibas melalui keterangannya, Senin, 16 Oktober 2017.

Dikabarkan Meninggal Dunia, Gilang Dirga Tak Marah, Kenapa?

Ibas meminta seluruh pelajar dan generasi muda agar tidak terpengaruh dengan situasi yang dapat memecah belah bangsa. Dia mengemukakan, saat ini bangsa ini dihadapkan dengan berbagai informasi yang tiada henti.

"Informasi baik buruk, fakta dan fiksi, hoaks dan segala macam informasi. Maka ilmu dan moral kitalah yang mampu membentengi kita dari berbagai macam efek buruk dari kebebasan informasi tersebut," katanya.

Terbuka dengan Kritik, Ibas Sabet Penghargaan Legislator Teraspiratif

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika, atau Kominfo menunjukkan arus hoaks memang tinggi. Kominfo mengidentifikasi berdasarkan laporan yang diterima dari masyarakat. Selain itu, mereka juga memiliki tim yang khusus memindai setiap akun dan situs lewat jelajah internet.

Per Juli 2017, total situs dan akun yang diblokir, bahkan hampir mencapai angka 6.000-an.

"Kalau kita lihat grafiknya, khusus ujaran kebencian, fitnah, dan hoaks saja, itu tinggi. Terus, Februari sampai April turun, Mei tiba-tiba muncul lagi, enggak tahu ada apa itu. Setelahnya, kembali turun. Jadi, naik turun sesuai dengan isunya," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan akhir Agustus lalu. 

Merebaknya hoaks menjadi potret minimnya literasi media sosial pengguna internet di Indonesia. Untuk itu Kominfo sekarang gencar mengampanyekan edukasi, literasi dan sosialisasi penggunaan internet dengan baik bagi pengguna media sosial dan internet. Tujuannya pengguna internet selalu teliti, saat memasuki dunia maya, tidak cepat terpancing dengan berbagai promosi, iklan dan informasi yang belum valid.

Dengan bekal literasi, diyakini pengguna internet bakal hati-hati dengan konten berbau radikalisme sampai intoleransi yang menyebar di media sosial, baik YouTube, Instagram dan Twitter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya