VIVAnews - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono siap membuka bukti-bukti adanya kesalahan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur dalam merekapitulasi penghitungan suara.
Dalam sidang sengketa Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur di Mahkamah Konstitusi, kuasa hukum pasangan Khofifah-Mudjiono mengungkapkan, salah satu bukti adalah penemuan kotak suara yang dibuka usai penghitungan.
"Kotak suara di TPS (tempat pemungutan suara) 6 Kelurahan Pajagalan Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep dibuka setelah proses penghitungan suara selesai dan para saksi pemohon sudah tidak berada di tempat," ujar M Maruf selaku kuasa hukum Khofifah-Mudjiono di hadapan Majelis Panel Mahkamah Konstitusi, Senin 17 November 2008. Kotak suara itu, kata dia, dibuka di trotoar yang berada di luar lokasi lokasi TPS 6.
Saat ditanya warga, Panitia mengaku kotak suara terpaksa dibuka karena akan diperbaiki. Di TPS 6 itu, sambung Maruf, pemohon mendapat 73 suara. Sedangkan lawannya, Soekarwo-Saefullah Yusuf, memperoleh 160 suara. Dari 599 pemilih yang memiliki hak menggunakan suara, hanya 233 yang memilih. Sisanya, 374 pemilih, tidak hadir.
Selain itu, kata Maruf, salinan Berita Acara Penghitungan Pemilihan kecamatan Pakong, Kabupaten Pamekasan tidak memakai model DA-KWK sebagaimana ketentuan. "Surat suara yang diberikan kepada saksi pemohon merupakan hasil kreasi panitia pemilihan kecamatan Pakong," tambahnya.
Hakim Konsitusi yang memeriksa pendahuluan berkas permohonan itu mengatakan ada sejumlah kesalahan teknis, seperti salah ketik. Pemohon diminta untuk memperbaiki permohonan mereka hari ini juga.
Marak WNI Jadi Korban Penipuan Pengantin Pesanan di China, KBRI Ungkap Modusnya
KBRI Beijing meminta agar warga negara Indonesia mewaspadai kasus penipuan dengan modus pengantin pesanan (mail order bride) yang ditemukan di China.
