- VIVA/Aji YK Putra (Palembang)
VIVA – Pemandangan unik terlihat dis eluruh kantor pelayanan masyarakat di kota Palembang, Sumatera Selatan. Jika hari biasa para Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan honorer memakai baju batik, kali ini mereka memakai baju adat khas Palembang.
Penggunaan baju adat khas Palembang sebagai pakaian dinas ini berdasarkan peraturan Wali Kota Palembang No. 3 Tahun 2018 tentang Penggunaan Pakaian Adat Palembang.
Kepala Bagian Humas kota Palembang, Amirudin Sandi, mengatakan tak hanya di kalangan pegawai negeri sipil, seluruh kantor perusahaan swasta juga ikut memakai pakaian adat Palembang.
"Sesuai dengan surat edaran, yang disampaikan dengan nomor 07/SE/Disbud/2018, setiap hari Jumat seluruh pegawai baik Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN, termasuk perusahaan swasta yang berdomisili di Palembang, wajib menggunakan pakaian adat," kata Amir, Jumat, 19 Januari 2018.
Dijelaskan Amir, untuk pakaian adat yang digunakan, pegawai pria bisa menggunakan baju telok belango, dilengkapi dengan kain tanjung dan tanjak atau kopiah (peci) dan sandal. Sedangkan, aksesorinya bisa menggunakan badong sebagai pengganti tali pinggang.
Sementara, untuk perempuan bisa memakai baju kurung, kain jupri dan selendang kain khas Palembang. Untuk aksesori bisa menggunakan kalung.
"Semua wajib menggunakan, termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang, Bapak Harnojoyo serta Ibu Fitrianti Agustinda, juga sudah mulai menggunakannya hari ini," ujarnya.
Diberlakukannya pakaian adat khas Palembang ini sebagai upaya wali kota dalam menjaga warisan budaya.
"Selain itu, ini semua demi menciptakan suasana khas Palembang saat tamu dari luar datang ke sini,” kata Amir. (ren)
