Punya Resep Pemilu, PSI Optimis Melenggang ke Senayan

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA - Komisi Pemilihan Umum telah menetapkan Partai Solidaritas Indonesia lolos sebagai peserta Pemilu 2019 dengan nomor urut 11. Partai baru ini optimis mampu bersaing dengan partai lama yang selama ini telah ada di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

"Target kami dua digit memenangkan pemilu," kata Ketua Umum PSI, Grace Natalie, di kantornya, Jakarta, Kamis, 22 Februari 2018.

Mantan presenter televisi swasta ini mengungkapkan optimisme ini muncul karena sistem rekrutmen yang dilakukan PSI berbeda dengan partai yang ada saat ini.

"Tidak ada satu pun partai yang melakukan rekrutmen terbuka. Hanya PSI satu-satunya. Kami cari orang di parlemen dengan mekanisme jelas," klaimnya.

Selain itu, ia mengungkapkan strategi jitu yang digunakan untuk memenangkan para calon legislatif dari partainya. "Kami punya strategi, dengan penempatan caleg yang cocok, punya modal sosial, punya keluarga di situ dan perilaku memilih kental dengan itu," katanya.

Untuk menjaring para caleg, PSI akan membuka tiga kali pendaftaran. Di mana nantinya para caleg harus lolos seleksi dari tim independen yang beranggotakan para pakar, sebelum ditetapkan dan ditempatkan sebagai caleg resmi PSI dalam Pemili 2019.

Untuk tahap pertama, PSI telah menerima pendaftaran sebanyak 1.155 calon legislatif. Untuk tahap kedua yang sedang dalam pembukaan pendaftar hingga 31 Maret, di gelombang kedua ini PSI menargetkan sekitar 500 orang caleg.

Untuk pendaftaran kloter kedua ini, Grace memamerkan calon yang mereka anggap potenisal. Daniel Tumiwa, CEO OLX Indonesia. Dan mantan wartawan ekonomi senior, Rizal Cavalry.

Walk Out Anggota DPRD DKI saat PSI Bicara Dinilai Abaikan Suara Warga

"Kehadiran dua pakar bisnis ini semakin memperkuat image profesional dan kompeten kami," tegasnya. (ase)

sorot partai solidaritas indonesia

PSI DKI Tolak Amandemen Perpanjang Masa Jabatan Presiden

PSI menilai gagasan perpanjangan masa jabatan akan menciderai demokrasi yang sudah diperjuangkan oleh pemuda-pemudi pada masa Reformasi.

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2022