- ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
VIVA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengaku siap menjadi calon wakil presiden 2019. Namun, sebelum meraih tujuannya itu, dia ditantang memenuhi satu syarat.
"Ia harus menjadi inisiator persatuan umat Islam se-Indonesia," kata Wakil Ketua Forum Silaturahmi Umat (FSU) Jambi, Robi Hendra dalam keterangannya, Jumat, 23 Maret 2018.
Robi menuturkan, tokoh Islam yang berasal dari basis dakwah seperti pesantren, madrasah, atau masjid, selama ini kesulitan naik ke puncak kepemimpinan bangsa. Hal itu disebabkan karena di kalangan umat Islam sendiri masih kerap terjadi perpecahan yang sebetulnya tidak perlu, sehingga aspirasi yang muncul sering tidak solid.
"Kalau Cak Imin mau maju capres atau cawapres, syarat pertamanya adalah itu," tegas dia.
Menurutnya, ide mengenai poros persatuan Islam bukanlah hal yang mustahil. Sebab, seluruh organisasi umat Islam di Indonesia saat ini menghadapi isu keumatan yang sama seperti ekonomi, dan pendidikan.
"Ada keinginan untuk membangunkan ekonomi umat, karena sebagian besar kaum muslimin adalah golongan ekonomi menengah ke bawah. Kemudian, dalam bidang pendidikan, ada keinginan agar pendidikan keislaman, apakah itu di pesantren, madrasah, ataupun dalam lingkup sekolah umum, diberikan perhatian lebih besar oleh negara. Hal-hal seperti itu musti diperjuangkan secara gencar oleh Cak Imin, karena meningkatkan simpati dan dukungan dari berbagai spektrum kelompok Islam," kata Robi.
Sejauh ini, dua tokoh yang namanya mengemuka sebagai capres pada 2019 adalah Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto. Cak Imin menjadi salah satu tokoh yang disebut akan menjadi cawapres bagi mereka. (mus)