- ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
VIVA – Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menyindir cara pidato Presiden Joko Widodo yang berapi-api pada Sabtu akhir pekan lalu. Fadli menilai pidato Jokowi yang menyinggung soal utang negara hingga isu PKI itu, mungkin ingin meniru gaya orasi Prabowo Subianto. Fadli menyayangkan pidato Jokowi yang tak disampaikan dengan data akurat.
"Ya enggak tahu pokoknya kalau itu kan sah-sah saja orang mau merubah gayanya. Tapi, mungkin data-datanya harus lebih akurat ya. Data utang disampaikan Pak Jokowi kan juga tak terlalu akurat. Termasuk pembayaran bunga dan pokoknya. Coba diperiksa lagi," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin 9 April 2018.
Soal isi pidato Jokowi yang menyatakan perang atas fitnah dan hoax, ia pun mempertanyakannya. Menurutnya, tak ada berita hoax. Terkait isu PKI dan antek asing, menurut Fadli hal tersebut adalah persepsi orang.
"Yang mana yang berita hoax, tak ada berita hoax. (Soal PKI dan antek asing) Kalau itukan pendapat orang, persepsi orang. Ya itu siapa yang mengatakan dia suruh sebutkan saja. Tapi kalau yang lain-lain tak ada yang hoax," lanjut Fadli.
Kemudian, ia mencontohkan misalnya soal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, kenaikan listrik, pencabutan subsidi, hingga infrastruktur banyak yang rusak dianggap bukan hoax.
Kotak Kosong
Fadli pun melanjutkan di Pilpres 2019, Jokowi tak akan melawan kotak kosong alias calon tunggal.
"Politik itu salah satunya merebut kekuasaan dengan cara damai dan konstitusional yaitu melalui pemilihan umum. Ya karena kita ingin menggunakan kekuasaan itu supaya bisa membuat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat," kata Fadli.
Baca: Disebut PKI dan Tukang 'Ngutang', Jokowi: Tak Beradab
Sebelumnya, Fadli Zon memposting cuitan di akun Twitternya @fadlizon. Ia melontarkan kritikan kepada seseorang yang ingin meniru orasi Prabowo.
"Maksud hati ingin jd orator spt P @prabowo, namun terkesan jd stand up comedy," cuit Fadli dalam akun Twitternya. (ren)
