Serukan #2019PemimpinMuda, Demokrat Terus Promosikan AHY

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Sumber :
  • Dok. Media Kogasma Demokrat

VIVA – Elite Demokrat terus menyerukan gerakan #2019PemimpinMuda sebagai bentuk dukungan terhadap Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Pemilihan Presiden 2019 dinilai mendukung peluang calon pemimpin muda.

AHY: Rakyat Mana yang Ingin Pemilu 2024 Ditunda?

Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Putu Supadma Rudana mengatakan, peluang calon pemimpin muda potensial di Pilpres 2019 karena faktor pendukung 52 persen pemilih merupakan generasi milenial.

"Kami lihat kepemimpinan Indonesia ke depan kriterianya di kalangan milenial, karena 52 persen di masyarakat Indonesia bahkan lebih," kata Putu kepada wartawan, Jumat, 25 Mei 2018.

Kesal dengan PSI, Demokrat Minta Jangan Seret SBY

Putu menekankan, pihaknya tak gentar terus menyerukan #2019PemimpinMuda meski bersaing dengan #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi. Ia menegaskan, ada aspirasi masyarakat yang berharap terhadap AHY.

"Indonesia butuhkan pemimpin yang jiwa muda, mengerti apa yang dinginkan masyarakat yaitu generasi muda," lanjut Putu.

Demokrat Nilai Sikap Jokowi soal Penundaan Pemilu Belum Tegas

Terkait #2019PemimpinMuda mengarah pada poros ketiga untuk Pemilihan Presiden 2019, ia menjawab diplomatis. Menurutnya, pembentukan poros koalisi belum bisa dipastikan sampai pendaftaran pada 4-10 Agustus 2018.

Bagi Putu, gerakan #2019Pemimpin Muda hanya untuk memberikan solusi kepada pemilih. Hal ini juga menyesuaikan aspirasi kader Demokrat yang mendorong AHY maju ke Pilpres 2019.

"Kita ingin berikan solusi bahwa kita akan memberikan calon pemimpin muda. Dimana dalam Rapimnas kami di Sentul, Bogor, semua kader merepresentasikan kepada Mas AHY untuk bisa ke depan (tampil) dalam memberikan kontribusi membangun bangsa," tutur Putu.

Dorong AHY maju, Elite Demokrat Bikin #2019 Pemimpin Muda

Kemudian, disinggung kelayakan AHY maju karena minim pengalaman, ia menepis hal tersebut. Menurutnya, kurang tepat bila melihat kematangan seseorang hanya dari sisi umur.

"Kayaknya kurang tepat. Tetapi, dalam membangun bangsa perlunya adanya team work bersama, jadi tidak mungkin satu orang (pemimpin) senior, muda atau tua paham semuanya, membangun bangsa memerlukan sinergi dan kebersamaan," ujar dia.

Putu mencontohkan beberapa pemimpin muda sudah mengambil peranan dalam pemerintahan negara. Tren pemimpin muda menurutnya sudah muncul di beberapa negara seperti Kanada, Prancis, Selandia Baru. “Perdana Menteri Austria bahkan 31 tahun.” (mus) 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya