Dukung Aa Gym, Desmond: Julukan Cebong dan Kampret Langkah Mundur

Politikus Partai Gerindra Desmond Mahesa
Sumber :
  • VIVA/Irwandi

VIVA – Politikus Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mendukung permintaan tokoh agama Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym agar masyarakat tak lagi saling mengolok dengan julukan cebong dan kampret. Permintaan itu dipandang sebagai niat baik dan memang julukan cebong dan kampret ,dinilai Desmond, sebagai kemunduran bangsa.

Aa Gym Resah Kawasan Pondok Pesantren Jadi Tongkrongan Malam Anak Muda

Dia mengatakan, julukan cebong dan kampret muncul karena terjadinya perbedaan pendapat antar-masyarakat dalam menentukan pilihan.

"Itu suatu niat baik [permintaan Aa Gym]. [Istilah] Cebong dan Kampret itu ada akibat perbedaan," ujar Desmond di Mapolda Metro Jaya, Senin 9 Juli 2018.

Saling Hujat karena Beda Pilihan Presiden, Ini Pesan Damai Aa Gym

Menurut dia, memang sudah seharusnya julukan tersebut dihilangkan. Julukan kecebong dan kampret dapat membawa kemunduran bagi bangsa. Ia pun bertanya soal prestasi Jokowi selama menjadi Presiden RI.

"Selama dia (Jokowi) berkuasa membawa manfaat enggak, jangan-jangan lebih parah dari SBY, kalau parah kecebong jadi malu, yang kampret merasa menang. Kan lucu juga ini kan langkah mundur bagi kita sebuah bangsa saling cela cebong dan kampret. Kan harusnya enggak," kata Ketua DPP Gerindra tersebut.

Anies Temui Aa Gym di Masa Tenang Pemilu, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sebelumnya, Aa Gym menyampaikan permintaan kepada masyarakat untuk menghentikan dua julukan tersebut saat mengisi ceramah pada acara Kajian Tauhid di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu 8 Juli kemarin. Dai kondang itu meminta agar menyetop panggilan cebong dan kampret.

"Jangan panggil memanggil dengan gelaran-gelaran yang buruk. Satu panggil kecebong, satu panggil kampret. Jangan ikutan ya. Jangan ikutan manggil kampret, manggil kecebong. Kita manusia," kata Aa Gym dalam ceramahnya

Sebutan kecebong dan kampret kerap ditemui di media sosial. Sebutan itu mengidentifikasikan kelompok pendukung politik tertentu. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya