Aa Gym Resah Kawasan Pondok Pesantren Jadi Tongkrongan Malam Anak Muda

KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Sumber :
  • VIVA: Surya Aditiya

Jakarta – KH. Abdullah Gymnastiar atau yang dikenal dengan panggilan Aa Gym, yang juga pemilik dan pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhid, membagikan video yang menunjukkan situasi di depan pesantren dan masjid Daarut Tauhid pada Sabtu, 2 Maret 2024.

Verrell Bramasta Berharap Prabowo-Gibran Lebih Fokus Pada Kemajuan Anak Muda

Dalam video yang dibagikan di akun Instagram pribadinya dan diunggah kembali oleh akun intagrama @.lambe_turah, Aa Gym menampilkan sekelompok muda-mudi yang sedang berkumpul di depan minimarket di depan pondok pesantren dan masjid Daarut Tauhid pada dini hari.

"Apa kabar sahabat-sahabatku sekalian, ini adalah Masjid Daarut Tauhid pada pukul 12 malam, suasana sangat tenang. Saya ingin memberikan saran mengenai keberadaan Circle K yang buka sampai tengah malam," ujar Aa Gym dalam video tersebut.

Berburu Cuan Lewat Gajian

Aa Gym Resah Kawasan Pondok Pesantren Jadi Tongkrongan Malam Anak Muda

Photo :
  • Tangkapan Layar

Dalam video tersebut, Aa Gym juga terlihat menegur sekelompok muda-mudi yang sedang berkumpul di tempat tersebut. Dia meminta mereka untuk menghormati lingkungan pesantren tersebut.

PYCH Binaan BIN Buat Kegiatan Rutin di Papua: Pengembangan Wisata hingga Usaha

"Saudara-saudara sekalian, sudah larut malam, ini adalah pesantren, tidak pantas untuk campur laki-laki dan perempuan di sini, dan merokok di dalam pesantren tidaklah sopan. Mari hargai lingkungan pesantren ini," tegurnya.

"Apa adanya, saudara-saudara sekalian, ini adalah lingkungan pesantren, tapi sekarang situasinya berubah karena kehadiran Circle K ini. Sekarang, malam menjadi ramai, orang merokok, dan ini bukanlah contoh yang baik bagi para santri," tambahnya.

Aa Gym juga mengungkapkan ketidaknyamanannya melihat banyaknya muda-mudi yang berkumpul di depan pesantrennya. Dia merasa bahwa kegiatan mereka dapat memberikan contoh yang buruk bagi para santri.

Aa Gym mengungkapkan bahwa pihaknya tidak pernah diminta izin terkait aktivitas tersebut. Dia meminta kepada pihak keamanan, seperti walikota atau aparat polisi, untuk memberikan solusi terbaik terkait hal tersebut.

"Saya berharap ada yang bisa membantu saya merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Kami tidak pernah diminta izin untuk kegiatan ini. Saya belum tahu bagaimana cara terbaik menangani hal ini, apakah pemiliknya memperhatikan keadaan masjid dan pesantren ini atau tidak, jika aktivitas semacam ini terus berlanjut hingga larut malam," ungkapnya.

"Jika ada ide atau saran, tolong beritahu saya. Saya harap ada yang dapat menyampaikan kepada pihak berwenang untuk mengambil sikap terbaik, sehingga keberadaan pesantren ini tidak terganggu oleh aktivitas pacaran seperti yang terjadi hingga larut malam seperti ini. Semoga ada yang dapat membantu, terima kasih," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya