Izinkan Kader di Daerah Pilih Jokowi, Demokrat Bantah Main Dua Kaki

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Partai Demokrat memberikan dispensasi kepada kadernya yang mendukung Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 mendatang. Tapi Demokrat membantah bahwa mereka main di dua kaki.

AHY: Rakyat Mana yang Ingin Pemilu 2024 Ditunda?

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinan Hutahaen mengatakan, bahwa dispensasi kepada kadernya tersebut bukan merupakan bentuk Demokrat bermain dua kaki dalam Pilpres 2019. 

"Jadi begini, yang kami sampaikan terkait dispensasi itu bukan dua kaki itu. Satu kaki di Jokowi, satu di Prabowo, tidak seperti itu," kata Ferdinan saat tiba di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Rabu 12 September 2018.

Kesal dengan PSI, Demokrat Minta Jangan Seret SBY

Ferdinan menuturkan bahwa Partai Demokrat memikirkan dua hal. Pertama bagaimana memenangkan Partai Demokrat pada Pemilu 2019 yang serentak dengan Pilpres 2019, minimal bertahan di angka 10 persen. Kedua, sebagai partai pendukung dan pengusung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 mendatang.

"Nah disinilah yang kami maksud dispensasi yaitu bagaimana menyusun langkah-langkah, narasi serta literasi kampanye di daerah yang memang opini publik dan animo publiknya tinggi ke pak jokowi seperti Papua, NTT, itu daerah yg animo publiknya, animo politiknya, tinggi untuk mendukung Jokowi," ujarnya.

Demokrat Nilai Sikap Jokowi soal Penundaan Pemilu Belum Tegas

Ferdinan mengatakan, di daerah tertentu yang animo masyarakat kuat terhadap Jokowi tentunya akan disiapkan narasi yang tepat. Namun apabila dengan narasi membawa Prabowo, maka dia mengkhawatirkan Caleg yang diusung Demokrat tak mendapat tempat di masyarakat.

"Makanya kami harus ramu terus strategi yang kami anggap pantas untuk mempertahankan legislatif suara kami disana, tapi juga tidak merugikan capres yang kami dukung. Maka nanti Di daerah ini, kami tidak janjikan suara banyak kepada Pak Prabowo. Tapi di daerah lain, tentu kami akan mengejar defisit suara. Jadi dispensasi ke daerah itu, kami izinkan mereka tak bernarasi capres di daerah itu. Tapi narasi yang dibangun terkait dengan pileg partai Demorkat dan calegnya. Jadi bukan serta merta kader kami mendukung Jokowi. Tidak ada yang akan melakukan itu. Kami memahami etika politik," ujarnya.

Ferdinan mengatakan, untuk daerah-daerah yang animo terhadap Jokowi tinggi, Caleg Demokrat diberi dispensasi untuk tidak mengkampanyekan Capres dan Cawapres.

"Dispensasi yang kami berikan itu adalah mereka boleh tidak mengkampanyekan Capres tapi tidak juga kampanyekan Jokowi. Cukup kampanyekan partai Demokrat dan dirimu sebagai caleg supaya tak hadapi resistensi di masyarakat," ucapnya. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya