- VIVAnews/Tri Saputro
VIVA – PDI Perjuangan merespons pernyataan bakal capres Prabowo Subianto yang meminta mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kwik Kian Gie bergabung dalam tim pemenangan. Elite PDIP menegaskan Kwik sejauh ini masih kader banteng moncong putih itu.
"Kami demokratis. Itu pilihan pribadi. Tapi percayalah, loyalitas dan integritasnya sudah teruji," kata Hendrawan ketika dikonfirmasi, Kamis 13 September 2018.
Dia meyakini, klaim Prabowo hanya karena kedekatan personal antara keluarga mantan Danjen Kopassus itu dengan Kwik.
Menurut dia, Kwik, merupakan teman dekat ayah Prabowo, Soemitro Djojohadikusumo yang juga sama-sama ekonom dan sempat menjabat menteri di era rezim Orde Baru.
"(Soemitro) Teman Pak Kwik dan sama-sama lulusan Rotterdam. Sandi (cawapres Prabowo) juga bersahabat dengan anak sulung Pak Kwik, Kwik Inghie. Jadi mereka sudah lama berteman," ujar dia.
Kemudian, ia menambahkan, sudah kebiasaan bagi Kwik selalu memberikan pendapat bagi calon presiden mana pun ketika menjelang pemilu.
Mungkin saja, karena kedekatan personal itu, klaim dari Prabowo langsung terbilang menjadi penasihat ekonomi. Ia menyebut, ideologi yang dipegang teguh oleh Kwik masih sejalan dengan partainya
"Pak Kwik akan selalu lebih dekat dengan kami, karena hampir semua sahabatnya kan masih di PDIP," tambahnya.
Sementara itu Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menilai, sah-saja jika Kwik yang juga pernah menteri di era tiga presiden ini memalingkan dukungan. Hal itu wajar terjadi laiknya para politisi lain yang di luar koalisi mendukung pasangan Jokowi- Ma'ruf Amin.
"Itu sah saja, banyak juga politisi lain yang migrasi ke kubu lain," kata dia.
Luhut Tolak Jadi Menteri Prabowo, Tapi Siap Jadi Penasihat
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sudah diminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk membantu pemerintahannya sebagai penasihat, tolak jadi menteri
