Soal Politisi Sontoloyo, Demokrat: Kritiknya Masih Normal

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan memberikan keterangan kepada media
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Ucapan Presiden Joko Widodo yang menyebut banyak politikus sontoloyo menuai sorotan. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, menilai kritikan para politikus kepada Jokowi seharusnya tidak ditanggapi dengan istilah yang tak baik.

AHY: Rakyat Mana yang Ingin Pemilu 2024 Ditunda?

"Pertama, tentu baiklah kita menggunakan istilah-istilah yang baik di tengah masyarakat. Dan kritik-kritik yang disampaikan para politisi itu masih sesuatu yang normal," kata Hinca di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 24 Oktober 2018.

Hinca mengingatkan, di alam demokrasi Indonesia, kritik merupakan sesuatu yang baik. Dia mengimbau Presiden Jokowi menganggap kritikan itu sebagai asupan vitamin saja.

Kesal dengan PSI, Demokrat Minta Jangan Seret SBY

"Oleh karena itu, kritik itu harus dianggap sebagai vitamin lah. Tidak perlu misalnya dianggap menjadi terus berseberangan sekali," ujar Hinca.

Dia berharap, ke depan semua pihak lebih santun menyampaikan kritik dengan istilah-istilah yang bagus. Mengenai apakah Jokowi saat ini 'baper' terhadap kritik, Hinca hanya menilai ada yang beda dari Jokowi.

Demokrat Nilai Sikap Jokowi soal Penundaan Pemilu Belum Tegas

"Agak beda ya dia sedikit dari yang kemarin-kemarin," kata Hinca.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bereaksi keras terkait polemik dana kelurahan, yang rencananya akan ia cairkan pada 2019. Bahkan, Jokowi tidak segan-segan menyebut banyak politikus sontoloyo.

Jokowi menyebutkan adanya dana kelurahan karena memang dibutuhkan untuk pembangunan di kampung-kampung. Jokowi tidak terima setiap kebijakan pemerintah selalu dikait-kaitkan dengan urusan politik khususnya Pilpres 2019.

"Kehidupan bukan politik saja, ada sosial, budaya ekonomi, kenapa semua dihubungkan dengan politik. Itulah kepandaian politikus untuk memengaruhi masyarakat. Hati-hati banyak politikus baik-baik, tapi banyak juga politikus sontoloyo," ujar Jokowi saat pembagian sertifikat tanah di Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, 23 Oktober 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya