Logo BBC

Jokowi dan Prabowo Dianggap Sama-sama Berjurus 'Propaganda ala Rusia'

Debat Pertama Capres-Cawapres Pemilu 2019, Joko Widodo-Prabowo Subianto.
Debat Pertama Capres-Cawapres Pemilu 2019, Joko Widodo-Prabowo Subianto.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

Dia bahkan menantang Jokowi agar melaporkan anggota BPN Prabowo-Sandiaga ke Kepolisian jika terbukti memfitnah. "Kalau ada tim sukses kami yang fitnah Jokowi, tangkap saja. Jangan menimbulkan kegaduhan."

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma`ruf Amin, Irma Suryani Chaniago, menyebut "propaganda Rusia" yang dimaksud Jokowi mengarah kepada Operasi Semburan Fitnah (Firehose of Falsehood).

Operasi ini digunakan Rusia antara tahun 2012-2017 dalam krisis Crimea, konflik Ukraina, dan perang saudara di Suriah. Caranya dengan terus menerus memunculkan isu-isu negatif.

Belakangan strategi semacam itu, kata Irma, digunakan ketika pemilihan presiden AS tahun 2016, dalam pertarungan antara Donald Trump melawan Hillary Clinton.

"Secara kasat mata, kita lihat sekarang kan? Hari ini begitu banyak ujaran kebencian, fitnah, hoaks. Itu semua dijalankan dengan gencar. Jadi itu yang dimaksud dengan propaganda Rusia," jelas Irma Suryani Chaniago kepada BBC News Indonesia.

Irma lantas mencontohkan strategi "propaganda Rusia" yang menerpa Jokowi, melalui tudingan antek asing ketika pemerintah menggunakan utang luar negeri untuk membangun jalan.

"Jalan tol dibilang bisa tidak pakai utang. Lho dia (Sandiaga) aja bangun Cipali pakai utang kok. Gimana mau bilang bangun jalan tol enggak pakai utang?" imbuhnya.

Itu mengapa pihaknya mencurigai kubu lawan menggunakan konsultan yang sama dengan yang dipakai Donald Trump.