Cak Imin: Gara-gara You Uninstall, Pak Jokowi Di-uninstall juga

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (tengah)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menanggapi trending tagar #UninstallJokowi. Ia mengaku tak suka dengan 'penghakiman' uninstall tersebut.

Prabowo Kaget Ada Pemuda Ngaku Siap Mati untuknya di Pilpres 2019: Saya Suruh Pulang!

"Saya termasuk orang yang tidak suka dengan penghakiman penghukuman uninstall itu, terutama menyangkut pekerjaan orang banyak. Uninstall itu tindakan yang tidak ada gunanya," kata Imin di rumah dinasnya, Jakarta, Jumat, 15 Februari 2019.

Ia menambahkan, karena ada tagar uninstall maka muncul juga tagar #UninstallJokowi. Seharusnya tagar-tagar tersebut tak perlu. Apalagi, pendiri Bukalapak sudah menegaskan tak ada kaitan dengan pilpres.

Prabowo Cerita Tak sampai Satu Jam Putuskan Terima Ajakan Jokowi Gabung Kabinet

"Ngapain uninstall. Gara-gara you uninstall maka Pak Jokowi di-uninstall juga. Enggak perlu (tagar uninstall). Gara-gara uninstall itu saya jadi kerepotan. Ya gimana ini ada uninstall Pak Jokowi juga kan. Jadi kita harus klarifikasi," kata Imin.

Sebelumnya, cuitan CEO dan Founder Bukalapak, Achmad Zaky, berujung polemik di dunia maya dengan tagar #Uninstallbukalapak. Sepanjang Jumat pagi, 15 Februari 2019, hashtag tersebut memimpin sebagai trending topik di Indonesia.

Lembaga Survei yang Hasilnya Akurat dan Kredibel Bakal Jadi Rujukan di Pilpres 2024

Tagar #Uninstallbukalapak adalah wujud kemarahan dari warganet lantaran ujaran Zaky yang menyebut perihal presiden baru dan anggaran riset Indonesia.

Namun menyusul kepopuleran hashtag yang bernada penolakan pada pernyataan Zaky tersebut, tagar #UninstallJokowi justru merangsek ke posisi puncak trending topik dunia. (ase)

PSMTI Diterima Presiden Jokowi di Istana

Paguyuban Marga Tionghoa Dorong Gunakan Hak Pilih 14 Februari untuk Lahirkan Pemimpin Berkualitas

Jelang pencoblosan Pemilu 2024, pada 14 Februari pekan depan, masyarakat diimbau agar menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Untuk bisa memilih pemimpin yang berkualitas.

img_title
VIVA.co.id
6 Februari 2024