Said Didu: Saya Spesialis Membuka Kebohongan-kebohongan Publik

Said Didu saat tampil di acara ILC tvOne beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu, membeberkan dugaan penyebab akun Twitternya, @saiddidu, diretas. Ia menduga peretasan ini karena kritis dalam berbagai persoalan.

Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Said mengatakan selalu berupaya membongkar kebohongan-kebohongan yang disampaikan usai debat capres melalui akun Twitternya.

"Jadi dugaan saya adalah, karena akun saya yang spesialis membuka kebohongan-kebohongan publik. Jadi, setiap habis debat presiden itu saya selalu membuka kebohongan-kebohongan dalam debat tersebut," kata Said di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu 14 April 2019.

Elon Musk Kirim 'Surat Cinta' untuk Pengguna Baru X

Menurutnya, peretasan tersebut karena tujuan pelaku ingin memfitnah. "Dan kelihatannya tujuannya adalah agar akun saya bisa dipakai untuk memfitnah orang lain," ujarnya.

Selain akun Twitter, dia mengatakan secara bersamaan akun Facebooknya juga sempat diretas. Namun, akun Facebooknya bisa diambil alih kembali pada pukul 03.00 WIB dini hari tadi.

Viral Isu Poligami, Berikut 5 Fakta Menarik Ustaz Hanan Attaki, Nomor 5 Bikin Terkejut

"Akun WA saya dua minggu lalu juga diambil alih selama 10 jam, dan Alhamdulillah kembali. Akun Facebook saya baru bisa terselamatkan sekitar jam 03.00 WIB subuh tadi pagi," kata Said.

Untuk akun Twitter, ia sulit mengambil alih karena sudah dikendalikan pihak lain.

"Tapi akun Twitter saya yang @saididu itu sekarang masih dipegang orang lain dan biasanya sudah tidak bisa diambil alih kembali," ujarnya.

Terkait alasannya menjadi target diretas, ia menduga mendukung pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Meski, ia mengaku bukan bagian struktur tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.

"Saya menduga (akun twitter) ini sengaja diambil karena saya bukan anggota BPN, saya bukan tim sukses atau relawan, dan saya juga bukan anggota parpol. Tapi saya menggunakan akal sehat saya untuk membuka kebohongan-kebohongan publik lewat media sosial," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya