- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA - Partai Kebangkitan Bangsa tetap mengupayakan agar sang ketua umum, Muhaimin Iskandar, menjadi pimpinan tertinggi MPR meski Partai Golkar berkukuh agar kursi itu dipimpin dari kadernya. PKB bahkan membuka opsi menggandeng koalisi partai yang dulu berada di barisan pendukung Prabowo Subianto.
"Opsi semua terbuka (termasuk dengan eks koalisi partai pendukung Prabowo). Makanya semua calonnya itu kita nggak tahu. Namanya dari partai-partai yang lain atau kita belum tahu. Yang jelas memunculkan nama Cak Imin oke," kata Ketua DPP PKB, Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 17 Juli 2019.
Jazilul mengatakan, lima komposisi pimpinan MPR diambil dari unsur empat perwakilan fraksi di DPR dan satu lainnya dari DPD.
Hingga kini, menurut dia, baik dari kubu koalisi pemerintah dan oposisi belum menyodorkan paket nama. Hanya saja, dia menginginkan, adanya kesamaan pandangan dari koalisi pemerintah terkait paket yang diajukan yakni Cak Imin menjadi Ketua MPR.
"Nah posisi PKB tentu ingin menjaga solidaritas di koalisi. Tetapi paket itu bisa berubah, kalau nanti pembicaraan- pembicarannya nya berubah. Yang saat ini paket ini," kata dia.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan, paket pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat mulai dari ketua hingga wakil ketua sebaiknya ditempatkan secara proporsional sesuai perolehan kursi. Ia mengaku sudah melakukan lobi untuk menempatkan kadernya.
Golkar diketahui berada di urutan kedua, setelah PDIP yang hampir pasti mendapat jatah Ketua DPR berdasarkan aturan UU MD3. [mus]