Prabowo Mesra dengan Jokowi, PA 212 Singgung Pemulangan Habib Rizieq

Presiden Joko Widodo (kanan) menyambut kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bermanuver menemui Presiden Joko Widodo yang merupakan rivalnya di Pilpres 2019. Merespons hal itu, Ketua Presidium Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif menyayangkan Prabowo dan Gerindra yang kurang sensitif terhadap barisan masyarakat yang memilihnya.

Ungkap Pentingnya Air Bagi Kehidupan, Jokowi Dorong 4 Inisiatif Konkret di WWF ke-10

"Hanya menyayangkan PS (Prabowo Subianto) dan Gerindra kurang sensitif dengan perasaan emak-emak, umat Islam, dan lain-lain yang selama ini ikhlas mendukung dan telah berkorban untuk beliau," kata Slamet dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews, Senin, 14 Oktober 2019.

Dia mengatakan pihak 212 tak akan pernah terpancing dengan istilah rekonsiliasi yang tak menjunjung ketidakadilan dan kecurangan. Ia pun menyinggung beberapa persoalan yang dinilai kriminalisasi terhadap ulama dan aktivis 212.

Bantah Qodari, Sekjen AMPG Ngaku Jadi Saksi Perjuangan Airlangga Menangkan Prabowo-Gibran

"Jangan bicara rekonsiliasi dengan kami jika tidak setop kriminalisasi ulama dan aktivis 212. Jangan bicara rekonsiliasi jika msih melindungi penista agama," tutur Slamet.

Kemudian, ia menyinggung rekonsiliasi namun tak jelas dalam mengungkap kasus kematian sejumlah warga saat kerusuhan di Jakarta pada 21-22 Mei 2019. Begitupun dengan pengungkapan tewasnya 700 petugas pemilu.

Jokowi soal Bobby Nasution Gabung Gerindra: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Selain itu, ia mengingatkan kembali komitmen Prabowo dalam pemulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab kembali ke Tanah Air.

"Jangan bicara rekonsiliasi dengan kami sebelum Imam Besar kami Habib Rizieq dipulangkan," ujar Slamet.

Isu Gerindra akan merapat ke Jokowi makin mencuat jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2019-2024. Ada kabar Gerindra sudah dijatah menteri di kabinet. Namun, hal ini pun masih menjadi teka-teki.

Sinyal makin menguat pasca Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menemui Joko Widodo di Istana Negara pada Jumat, 11 Oktober 2019.

Elite Gerindra menyebut kepastian sikap politik partai akan diputuskan pada Rapat Kerja Nasional atau Rakernas pada 15-17 Oktober 2019. Rakernas ini hanya beberapa hari jelang pelantikan Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya