Di Sabang, Hasto Kristiyanto Bicara Stunting, Gizi dan Pendidikan Anak

Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto
Sumber :
  • PDI Perjuangan

VIVA Politik – Pemberian gizi yang baik dan pendidikan yang cukup untuk anak-anak, harus terus digelorakan. Sebagai cara untuk menyelamatkan anak dari stunting. Itulah yang diutarakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika

Persoalan stunting hingga kini masih ditangani pemerintah. Menyelamatkan anak dari stunting, dinilai sama dengan menyelamatkan masa depan kita sendiri.

Hasto mengatakan itu saat menghadiri Bakti Sosial Bedah Minor, Sirkumsisi, dan Penyuluhan Stunting oleh Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh. Kegiatan dipusatkan di RSUD Sabang, Provinsi Aceh, Sabtu 23 September 2022.

3 Tips Sukses bagi Generasi Muda, Panduan Lengkap untuk Meraih Profit Stabil

Menurutnya, stunting tidak semestinya terjadi. Karena menurut doktor Ilmu Pertahanan Unhan RI tersebut, Indonesia kaya akan pangan dan kuliner bergizi. Tetapi diakuinya, ada persoalan kultural.

Dia memberi contoh, daun kelor banyak tumbuh sebagai tanaman pagar. Tapi tak jarang masyarakat menganggap makan daun kelor sebagai tanda dia adalah miskin. Padahal daun kelor itu kaya akan vitamin. 

Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI

“Faktanya kita hadapi masalah stunting. 1 dari 4 anak kita itu terkena stunting. Ini bukan sekedar masalah tinggi dan berat badan. Tapi juga soal kapasitas otak anak menyerap pengetahuan dan kesehatan,” kata Hasto.

“Kita bisa atasi stunting sepanjang terbangun kesadaran kita bahwa anak adalah masa depan. Jangan membuang masa depan kita. Kita harus berjuang menyiapkan anak-anak kita dengan gizi dan pendidikan yang baik,” tegasnya.

Lanjut Hasto, perlu dibangun kesadaran terutama bagi orangtua, bahwa makanan yang tersedia di sekitar mengandung gizi dan vitamin yang baik. 

Dia mengkisahkan bagaimana Bung Karno pada 1956, bahkan pernah mengumpulkan resep bahan makanan seluruh Indonesia. Itu kemudian terangkum dalam buku  “Mustika Rasa”, lengkap dengan kandungan gizi dan porsi perkeluarga.

Dalam membangun kesadaran itu, Hasto meminta agar perguruan tinggi melibatkan diri. Maka menurut Hasto, sivitas akademika Unsyiah, Universitas Islam Negeri Ar Raniry, dan Universitas Malikussaleh, bisa terus menggelorakan spirit agar masyarakat memiliki daya imajinasi tentang anak adalah masa depan.

“Misalnya kampus menyiapkan menu makanan bagi balita yang harganya terjangkau dan bisa disediakan sendiri dan secara berdikari. Perguruan tinggi harus bergabung dan ikut melakukan edukasi ke masyarakat. Kita harus terdorong menyelamatkan masa depan dengan memberi gizi cukup bagi anak-anak kita,” ujar Hasto.

“Gaya hidup harus digelorakan bahwa anak harus dipersiapkan dengan gizi dan pendidikan cukup karena itu artinya kita menyelamatkan masa depan kita,” tegasnya.

Jika setiap hari energi positif yang digelorakan, menurutnya bisa menghasilkan tindakan yang positif juga. Maka akan terbangun kultur positif. Dengan begitu, gaya hidup sehat bisa diterapkan.

Rektor Universitas Syiah Kuala Prof. Marwan menyatakan salah satu masalah utama di Aceh adalah soal kesehatan. Untuk stunting, Aceh adalah nomor tiga terbawah. 

“Kalau dibiarkan akan berdampak ke generasi mendatang. Masalah stunting, 30 persen masalahnya adalah gizi dan kesehatan. Artinya perlu kolaborasi dengan pihak di luar kesehatan. Misal masalah sanitasi dan gaya hidup. Perlu kerja sama kita semua menyelesaikan hal ini,” kata Marwan.

Untuk membantu mengatasi ini, dia mengatakan Unsyiah terus memperkuat Fakultas Kedokteran demi mengatasi masalah itu. Pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota di Aceh untuk terlibat mengatasi masalah ini. 

“Unsyiah akan hadir untuk kita semua,” imbuh Marwan.

Penjabat Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, mengatakan walau baksos dipusatkan di RSUD Sabang, namun kegiatan dilakukan di seluruh wilayah melalui berbagai posyandu yang ada.

“Kami berharap dengan kegiatan ini dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada warga Sabang, dan tahu apa yang dilakukan dalam menangani stunting ke depannya,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya