Politisi Golkar Misbakhun Tegaskan Komitmen Perjuangkan Pelaku IHT

Politisi Golkar, Misbakhun Meninjau Industri hasil tembakau atau IHT
Sumber :

VIVA Politik – Politisi Partai Golkar yang juga anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun, menegaskan komitmennya dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat yang memiliki ketergantungan hidup pada industri hasil tembakau atau IHT.

Golkar Sebut Ridwan Kamil Pilih Maju Pilkada Jawa Barat

Misbakhun melihat, sejauh ini kebijakan negara terhadap pelaku IHT kerap kali tidak adil. Itu disampaikannya ketika mengunjungi KUD Sumberrejo Unit SKT atau Mitra Produksi Sigaret (MPS), di Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat 28 Oktober 2022. 

Politisi Golkar, Misbakhun Meninjau Industri hasil tembakau atau IHT

Photo :
Dampingi Airlangga Terima Dubes Tiongkok, Dave Laksono Bicara Kerja Sama Golkar dan Partai Tiongkok

"Semua hanya berbicara kesehatan, tetapi tidak pernah berbicara bagaimana petani tembakau, bagaimana ibu-ibu pekerja SKT (sigaret keretek tangan),” kata Misbakhun dalam keterangannya. 

Penegasan dan komitmen yang disampaikan Misbakhun tersebut, disambut tepuk tangan meriah para ibu pekerja SKT dan pengurus KUD Sumberrejo. Misbakhun mengaku, punya kewajiban mewujudkan aspirasi konstituennya yang bergantung pada IHT. 

Permintaan Layanan Kesehatan Melonjak, ICRC Buka RS Lapangan di Rafah

“Ini adalah tugas konstitusional saya yang dipilih oleh petani tembakau, buruh rokok. Saya berkewajiban untuk memperjuangkan nasib mereka,” tutur anggota DPR dari Daerah Pemilihan II Jawa Timur yang meliputi Pasuruan dan Probolinggo itu.

Lebih lanjut, pria yang pernah menjadi pegawai Direktorat Jenderal Pajak tersebut, menyinggung rencana pemerintah merevisi PP Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan. Tetapi revisi itu, hanya mendasari pada isu kesehatan.

Menurut Misbakhun, sampai saat ini IHT sudah dalam kontrol ketat. Walau dikontrol ketat, lanjutnya menjelaskan, IHT justru mampu memberikan kontribusi sebesar Rp 230 trilun kepada negara. 

Legislator kelahiran Pasuruan itu juga menyoroti, tidak adanya pembelaan yang dilakukan oleh negara untuk para petani tembakau. Padahal mereka juga berkontribusi besar bagi perekonomian. Oleh karena itu, dia menyebut hal tersebut merupakan bentuk ketidakadilan. 

“Ini kebijakan yang tidak adil. Petani tembakau itu tidak pernah mendapatkan haknya sebagai orang Indonesia yang hidup dengan bertani. Tidak ada advokasi program dan anggaran yang baik kepada petani tembakau,” jelas Misbakhun.

Sedangkan Direktur MPS Unit SKT Pasuruan Nurul Huda, di tempat yang sama saat mendampingi Misbakhun, mengapresiasi kiprah politisi yang bersuara lantang soal nasib petani tembakau itu, dalam membela pelaku IHT. Mereka yang merasa tertolong dengan kegigihan Misbakhun.

"Kami punya seribu pekerja yang bekerja di pabrik ini. Pak Misbakhun adalah tokoh yang konsisten dalam memperjuangkan petani dan IHT, sehingga kami tetap punya harapan untuk tetap bisa mencari rezeki di sektor ini (industri keretek)," ucap Nurul Huda. 

Bu Bidah, salah seorang pelinting yang bekerja di tempat tersebut, memuji konsistensi Misbakhun membela mereka sebagai pekerja SKT dan pelaku IHT. 

"Kami juga menanggung anak-anak yang masih usia sekolah. Kami sangat berterima kasih banyak karena Bapak (Misbakhun) memperjuangkan nasib kami di DPR,” kata Bidah. 

Misbakhun berjanji, akan terus memperjuangkan konstituennya yang hidup dari IHT. Akan terus diaa perjuangkan untuk mengawal kebijakan pemerintah kepada pelaku IHT tetap adil.

"Tugas saya memastikan dan memperjuangkan agar ibu-ibu semua bisa tetap bekerja, karena ibu-ibu semua adalah tulang punggung keluarga dan yang menanggung biaya sekolah anak-anak. Saya akan perjuangkan itu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya