Mau Jadi Kades Harus Kumpulkan Banyak Uang, Megawati: Hati-hati KPK

Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan acara peringatan 9 Tahun Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

VIVA Politik – Presiden RI ke-5 sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri mengatakan setiap calon yang ingin maju sebagai kepala desa (kades) harus mengumpulkan banyak uang. Kata dia, uang itu dikumpulkan dengan segala macam cara.

Megawati Muncul di Pameran Seni Butet, Pakar: Itu Pernyataan Politik yang Paling Keras!

Hal itu diungkap Megawati saat menghadiri acara peringatan 9 Tahun Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa di kawasan Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Minggu, 19 Maret 2023.

"Orang yang mau jadi (kepala desa) itu banyak mengumpulkan uang. Waduh dengan jalan segala macam," kata Megawati di depan ribuan kades di kawasan GBK, Minggu, 19 Maret 2023.

Jokowi Bocorkan Kriteria Pansel Capim KPK

Saat disinggung apakah dirinya tahu ihwal pengumpulan uang ini, Megawati mengaku tahu. Hanya saja, Megawati lebih memilih diam dan ingin melihat hasil akhir tersebut.

Wanita di Sidrap jadi Korban Penipuan Online Uang Rp 200 Juta Raib, Begini Modusnya

"(Kalau ditanya) Ibu tahu enggak? Tahu. Kenapa Ibu diam? Saya kepingin lihat akhiran orang ini apa," tuturnya.

Meskipun diam, Megawati tetap mewanti-wanti para kades bahwa ada lembaga yang bernama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengingatkan bahwa lembaga antirasuah itu turut mengawasi langkah para kades ini terutama soal pengumpulan uang jelang maju sebagai calon kepala desa.

"Nanti paling tidak, bisa kena tiga huruf, tahu enggak?" tanya Megawati kepada ribuan kades.

"Tahu," jawab para kades.

"Apa itu?" tanya Megawati lagi.

"KPK," ujar ribuan kades.

"Lah iya, KPK. Hati-hati loh, saya sudah ngomong loh, terbuka loh. Banyak orang enggak berani ngomong kayak saya gini loh. Ya karena saya tahu, apa yang akan diperbuat, karena diam-diam banyak yang menyayangi saya. Mau jadi mata saya, jadi jangan kebawa arus," tegas Megawati.

Ketua dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean di gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan pada Kamis 15 Februari 2024

Rampung Gelar Sidang Etik, Dewas KPK: Belum Periksa Nurul Ghufron, Baru Para Saksi

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata meyakini Nurul Ghufron tidak melanggar etik.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024