Demokrat Minta PKN dan Kubu Moeldoko Berhenti Adu Domba Partai dengan Anas Urbaningrum

Anggota DPR sekaligus Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron
Sumber :

VIVA Politik – Partai Demokrat mengingatkan agar loyalis Anas terutama yang ada di Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dan kubu Kepala Staf Kepresidenan atau KSP Moeldoko, tidak mengadu domba Anas Urbaningrum dengan Partai Demokrat.

PEVS 2024 Resmi Berakhir, Transaksi Diklaim Hampir Rp400 Miliar

Anas sempat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, sebelum mundur karena ditetapkan sebagai tersangka hingga dihukum kasus korupsi. Anas Urbaningrum dinilai tidak memiliki masalah dengan partai yang kini dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.

Anas Urbaningrum

Photo :
Moeldoko Ungkap Rencana Pameran Kendaraan Listrik Diadakan di Luar Jakarta

"Berhentilah kubu Moeldoko dan PKN untuk terus mengadu domba keberadaan Anas terhadap Partai Demokrat, tidak ada masalah," kata Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat, Herman Khaeron di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 13 April 2023.

Menurut Herman, pidato Anas Urbaningrum usai keluar dari penjara sangat jelas dan tidak menyinggung soal Partai Demokrat. Hanya saja, kata Herman, selama ini pihak PKN dan kubu Moeldoko terus melakukan adu domba.

Cerita Zulhas Sempat Tolak Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Maunya Erick Thohir

"Ini kan hanya diadu domba saja apakah itu oleh kubu PKN maupun kubu Moeldoko," kata Herman.

Bahkan, dinilai Herman, dalam pidatonya tampak Anas Urbaningrum lebih mengedepankan politik persahabatan dibandingkan politik permusuhan.

"Bahkan dalam statementnya bahwa Anas itu lebih suka pada politik persahabatan, bukan politik permusuhan," kata Herman.

Diketahui, Anas Urbaningrum bebas dari penjara Lapas Sukamiskin, Bandung, pada Selasa, 11 April 2023. Saat bebas, Anas mendapatkan sambutan dari masyarakat dan sempat menyampaikan pidato di luar Lapas Sukamiskin.

Dalam pidatonya, Anas menyindir seseorang. Namun sejumlah elite menilai sindiran tersebut ditujukan untuk Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pendiri Partai Demokrat yang juga ayah Ketum Partai Demokrat saat ini, AHY.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya