Kabar Nasaruddin Umar Jadi Cawapres Ganjar, Cak Imin: Orangnya Cool, 2019 Juga Sempat Muncul

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di kediaman Hamzah Haz
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

VIVA Politik – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin buka suara soal nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar yang digadang-gadang akan jadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo. 

Wakil Bupati Malang Daftar Jadi Calon Wali Kota Batu di DPC PDIP

Cak Imin menyebut nama Nasaruddin Umar sempat mencuat pada Pilpres 2019 lalu. Dia menilai Nasaruddin Umar merupakan sosok yang memiliki kepribadian bagus.

"Bagus, Pak Nasaruddin Umar itu orang yang cool. Diprediksi 2019 juga sempat muncul, saya kira bagus," kata Cak Imin kepada wartawan, Rabu, 17 Mei 2023.

Khofifah Belum Komunikasi dengan PKB, Cak Imin Bilang Banyak Stok Kader

Meski begitu, Cak Imin mengatakan keputusan cawapres untuk Ganjar itu berada di tangan Megawati selaku Ketua Umum PDIP. Dia tak ingin berkomentar lebih jauh dan akan menghormati keputusan yang ditetapkan Megawati.

"Ya itu hak penuh Bu Mega, bukan hanya hak penuh PDIP. Hak penuh hanya di Bu Mega, ya kita harus hormati siapapun yang dipilih Bu Mega, kita harus hormati," tuturnya. 

Putri Amien Rais Ambil Formulir di PKB untuk Maju Wali Kota Yogyakarta

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sebelumnya, mencuat isu pentolan PDIP Megawati Soekarnoputri menginginkan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar jadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Elite PDIP menjawab isu tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Utut Adianto meminta agar publik sabar soal figur cawapres Ganjar. Dia mengatakan banyak figur yang mau jadi cawapres pendamping Ganjar. Namun, mesti dipertimbangkan dari banyak sisi.

Utut menuturkan, Megawati masih mempertimbangkan nama-nama cawapres yang tepat untuk Ganjar. Dia bilang, Megawati lebih mempertimbangkan kepentingan bangsa dibandingkan pertimbangan balas budi dalam menentukan cawapres. Hal itu termasuk jika nanti Megawati memilih Nasaruddin Umar sebagai cawapres.

"Ibu (Megawati) kalau misalnya mengajukan orang sebagai capres atau cawapres mungkin pertimbangannya bukan balas budi. Pertimbangannya untuk kepentingan terbesar bangsa," kata Utut yang juga Ketua Fraksi PDIP di DPR tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya