Pengganti Johnny G Plate Sebagai Menkominfo, Perindo: Kami Siap Jika Dipercaya

Ilustrasi jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA Politik – Setelah Johnny G Plate menjadi tersangka kasus korupsi dan ditahan oleh Kejaksaan Agung, posisinya sebagai Menkominfo masih belum ada keputusan dari Presiden Joko Widodo. Apakah mengangkat Pelaksana tugas atau Plt, dan atau menunjuk menteri baru dari partai-partai koallisi pemerintahan.

Indonesia Peringkat 1 Pemain Judi Online Terbanyak di Dunia, Netizen: Enggak Heran

Ditengah wacana siapa sosok yang akan ditunjuk menggantikan Johnny G Plate, muncul isu jatah kursi tersebut diberikan ke Partai Perindo. Saat ini, kader partai tersebut baru menempati sebagai Wakil Menteri Parekraf yang dijabat oleh Angela Tanoesoedibjo, yang menjabat Waketum Perindo. 

Menanggapi kabar itu, salah satu Ketua Partai Perindo, Heri Budianto, menyebut biarlah Presiden Jokowi yang menentukan. Karena mengangkat atau melakukan reshuffle menteri, adalah hak prerogatif seorang Presiden.

Politikus Muda PDIP: Jokowi Membakar Rumahnya Sendiri

"Biar Presiden yang menentukan. Kita tunggu saja," ujar Heri Budianto, saat dihubungi wartawan, Kamis, 18 Mei 2023.

Kendati demikian, Heri belum mau menanggapi lebih lanjut soal isu tersebut. Namun, Heri mengaku Partai Perindo mendukung apapun keputusan dari Presiden Jokowi.

Temui Jokowi, CEO Microsoft Komitmen Kembangkan Bisnis Teknologi di Indonesia

Dia juga menyinggung soal pertemuan antara Ketua Umum Partai Perindo, yaitu Hary Tanoesoedibjo dengan Presiden Joko Widodo. Meskipun sudah dua kali melakukan pertemuan, kata dia, urusan reshuffle adalah hak prerogatif Presiden.

Heri juga tak ingin mengungkapkan, apakah pertemuan Jokowi dan Hary Tanoe itu berkaitan soal jatah kursi Menkominfo atau tidak. Namun, dia mengatakan pihaknya siap apabila kader Perindo diberi mandat untuk menjadi Menkominfo.

"Kita tunggu saja nanti Presiden yang akan menentukan. Perindo selalu mendukung keputusan Presiden soal itu. Kami siap jika dipercaya," tuturnya.

Sebagai informasi, Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo sudah 2 kali melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan pertama yaitu pada 26 April 2023 lalu. Adapun pertemuan itu hanya sebatas silaturahmi.

"Pertemuannya terkait silaturahmi. Jadi saya menghadap beliau setelah lebaran. Karena waktu di Solo kan tidak ada open house," kata Hary Tanoe ditanyai awak media.

Dikonfirmasi apakah turut membicarakan politik yang tengah mencuat saat ini dengan Presiden, Hary Tanoe menepisnya. Dia juga mengaku agenda pertemuan tersebut bukan dari Istana Kepresidenan, melainkan dirinya yang meminta waktu untuk bersilaturahmi dengan Presiden.

"Enggak (bahas politik), enteng-enteng saja. Suasana masih libur jadi enggak mau berat-berat," ujarnya

Hary Tanoe juga enggan berkomentar terkait sikap Partai Perindo mengenai sejumlah bakal calon presiden (bacapres) untuk Pemilu 2024 yang sudah mendeklarasikan diri. "Nantilah. Ini kalau masalah pencapresan bicaranya sama teman-teman, sekalian dirapatkan," katanya.

Pengusaha yang memiliki konglomerasi MNC Group itu pun menepis membahas mengenai bisnis dalam pertemuannya dengan Jokowi.

"Enggak ada, enggak ada. Enggak ada (membicarakan) bisnis, enggak ada politik. Silaturahim," ujarnya.

Namun, Hary Tanoe kembali mendatangi Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Jokowi pada 15 Mei 2023 lalu.

"Insya Allah jumpa Presiden pagi ini. Nanti Ketua Umum akan sampaikan keterangan pers setelah pertemuan," kata Staf Khusus Ketua Umum Perindo, Arief Budiman saat dikonfirmasi, Senin, 15 Mei 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya