Wapres Apresiasi Pertemuan NU-Muhammadiyah untuk Cegah Pembelahan Masyarakat efek Pemilu

Tangkapan layar - Wakil Presiden Maruf Amin saat memberikan keterangan usai memimpin Rapat Percepatan Penurunan Stunting di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023.
Sumber :
  • ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

VIVA Politik – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengapresiasi pertemuan dua organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, dalam upaya mencegah potensi polarisasi dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

"Saya kira bagus sekali, ya. Memang kan di kita itu kan selain partai, juga ada kelompok strategis masyarakat terutama ormas-ormas," kata Ma'ruf Amin dalam keterangannya usai memimpin Rapat Percepatan Pencegahan Stunting di Jakarta, Kamis, 25 Mei 2023.

Ma'ruf Amin menilai pertemuan serupa semestinya juga dilakukan ormas lain untuk mencegah terjadinya pembelahan di masyarakat menjelang atau saat Pemilu 2024.

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP

Suasana di sekitar Bawaslu, Rabu, 22 Mei 2019 malam.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita

"Ormas ini bukan hanya NU, Muhammadiyah, sebaiknya memang semua ormas itu juga mengadakan pertemuan bersama untuk mencegah terjadinya polarisasi dan pembelahan masyarakat. Ya, supaya ini terus dijaga bangsa ini, peran dari pada kelompok strategis masyarakat ormas itu saya kira menjadi penting," katanya.

Isu Partai Rival Gabung Dukung Prabowo, Sangap Surbakti Khawatir Bisa Jadi Duri dalam Daging

NU dan Muhammadiyah sepakat menyerukan kepemimpinan moral menjelang Pemilu 2024.

Ketua Umum NU Yahya Cholil Staquf, dalam pertemuan di Jakarta, Kamis, menyatakan dalam politik perlu ada kepemimpinan moral supaya tidak disetir dengan kepentingan-kepentingan pragmatis.

Yahya mengatakan NU dan Muhammadiyah akan melanjutkan berbagai diskusi untuk menindaklanjuti hasil pertemuan tersebut. NU juga berkomitmen untuk melakukan kompetisi politik secara bermoral dengan lebih bersih serta tidak menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.

Gus Yahya Cholil Staquf

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sementara itu, Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan kepemimpinan moral diharapkan dapat menjadikan Pemilu 2024 lebih bermartabat.

Kepemimpinan moral itu, menurut Haedar, melahirkan arah dan visi kebangsaan yang jelas, sehingga kontestasi politik tidak berupa ajang mencapai kekuasaan semata. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya