Cawe-cawe Ala Jokowi, Pengamat Sindir Lakon Politisi di Panggung Depan

Presiden Jokowi dan lima pimpinan parpol pendukung pemerintah di kantor DPP PAN, beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA Politik - Presiden Joko Widodo atau Jokowi ingin cawe-cawe di Pemilu 2024 dengan mengklaim demi kepentingan bangsa dan negara. Cara Jokowi itu menuai kritik terutama dari elite parpol kubu oposisi.

PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menganalisa cawe-cawe ala Jokowi. Menurut dia, jika cawe-cawe Jokowi yang diklaimnya untuk kepentingan negara maka layak diapresiasi.

Kata dia, dari klaim Jokowi ingin jaga demokrasi dan pemilu agar berlangsung jujur dan adil (jurdil). Jika benar demikian, maka eks Wali Kota Solo itu diharapkan bisa memperlakukan sama kepada semua bakal capres dan caleg.

Jubir Anies Sebut Pembubaran Timnas Amin Tak Jadi Digelar Hari Ini, Lalu Kapan?

"Jokowi juga akan menjaga jarak yang sama kepada semua koalisi yang akan mengusung pasangan capres-cawapres. Namun itu tentu idealnya. Sebab, dalam politik kerap berlaku teori dramaturgi," kata Jamiluddin, dalam keterangannya, Selasa, 30 Mei 2023.

Dia menjelaskan dalam teori dramaturgi, maka politisi dimaknai seperti drama dalam teater. Namanya drama tentu ada panggung belakang dan panggung depan di mana politisi akan tampil.

Isu Partai Rival Gabung Dukung Prabowo, Sangap Surbakti Khawatir Bisa Jadi Duri dalam Daging

"Panggung belakang, menjadi bagian tersembunyi dari pertunjukan sang politisi. Di sini politisi tampil seutuhnya sesuai identitas aslinya," jelas Jamiluddin.

Presiden Jokowi berikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden

Lalu, untuk panggung depan, menurutnya politisi membangun dan menunjukan sosok ideal dari identitas yang akan ditunjukkan kepada publik. Ia bilang dari situ, politisi tampil sesuai lakon yang diinginkan.

"Jadi, lakon politisi di panggung belakang dan panggung depan pada umumnya berbeda. Karena itu, apa yang ditampilkan politisi di panggung depan tidak harus ditelan begitu saja," tuturnya.

Bagi dia, cawe-cawe ala Jokowi demi kepentingan bangsa dan negara bisa saja hanya lakon di panggung depan. Tapi, di panggung belakang, lakon Jokowi bisa jadi berbeda. "Bisa saja lakon Jokowi justru untuk capres dan Koalisi tertentu," jelas Jamiluddin.

Menurut dia, proses waktu yang akan menguji sama tidaknya lakon Jokowi di panggung belakang dan depan. Harapannya tentu lakon Jokowi di panggung belakang dan panggung depan sama.

Dia menekankan jika lakon itu yang dilakukan Jokowi, maka lakon eks Gubernur DKI tersebut konsisten di panggung belakang dan depan.

"Namun dalam dunia politik, hal itu jarang terjadi. Lakon di panggung belakang dan panggung depan umumnya berbeda," tuturnya.

Lantas, apakah Jokowi melakonkan layaknya kebanyakan politisi dalam cawe-cawe? Menurut Jamiluddin, hal itu biarkan waktu yang menjawabnya.

Isu Jokowi cawe-cawe di Pilpres 2024 mencuat setelah pertemuannya dengan pimpinan redaksi media massa, Senin,29 Mei 2023. Pihak Istana pun beri penjelasan terkait cawe-cawe Jokowi.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setpres RI Bey Triadi Machmudin mengaku bila Jokowi memang kerap melakukan cawe-cawe jelang digelarnya Pemilu 2024.

Menurut dia, Kepala Negara ingin pemimpin nasional nantinya bisa lanjutkan program strategis nasional seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), hilirisasi dan transisi energi bersih.  

"Presiden ingin pemimpin nasional ke depan dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih," kata Bey kepada wartawan, Senin, 29 Mei 2023.

Bey menyebut, ikut campurnya Kepala Negara itu pada penyelenggaraan pesta demokrasi dengan tujuan agar pemilu berjalan demokratis, jujur dan adil.

"Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil," kata Bey.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya