Jika Jadi Pemimpin Nasional, Cak Imin Diminta Bikin Kebijakan Pro Petani

Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Politik - Isu pertanian dinilai belum jadi arus utama bagi figur yang digadang-gadang jadi bakal calon presiden atau bacapres 2024. Masih sedikit figur yang mau mengangkat sektor pertanian sebagai isu persoalan utama.

Elite PAN soal PKB-Nasdem Gabung Prabowo: Ini Masih Perubahan atau Keberlanjutan? 

Demikian analisa pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prima Gandhi. Menurut dia, soal isu pertanian, saat ini belum menjadi konsen atau arus utama bagi pemerintahan.

"Kalau kita hubungkan dengan kontestasi politik, hari ini masih sedikit calon presiden yang digadang-gadang membawa isu pertanian ini sebagai isu utama," kata Prima, dalam keterangannya, Sabtu, 3 Juni 2023.

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

Dia menyampaikan, isu pertanian sangat penting untuk ketersedian pangan dan kesejahteraan petani. Ia mencontohkan seperti Biosaka yang bisa menghemat pupuk dan penggunaan prestisida.

Maka itu, Prima berharap agar para elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa konsen terhadap isu pertanian. Menurutnya, belum banyak politisi yang konsen terhadap segmen ini.

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP

Dia menambahkan, petani ini secara sosiologi tidak muluk-muluk jika dibantu. Namun, jika programnya konkret petani pasti mengikuti.

“Alangkah bagusnya bila anggota legislatif dari PKB konsen terhadap pertanian. Ini masih belum banyak politisi di segmentasi ini,” jelas Prima.

Pengamat dari IPB Prima Gandhi

Photo :
  • istimewa

Menurut dia, elite PKB sudah bagus menemukan celah dalam isu pertanian. Salah satunya lewat program Gerbang Tani.

Pun, dia menilai Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gus Muhaimin sebagai figur yang layak dinominasikan. Ia menyebut eks Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu punya konsen terhadap pertanian.

Ia bilang Cak Imin mampu memobilisir anggota Fraksi PKB dan organ-organnya, seperti Gerbang Tani sehingga perlu memasifkan isu pertanian. Ia menekankan Wakil Ketua DPR RI itu punya pengalaman untuk itu.

Bagi dia, Cak Imin dianggapnya sebagai figur dan tokoh nasional yang akan memimpin Indonesia karena punya kemampuan konsisten mengawal dan peduli petani.

“Ditambah lagi Ketua Umum Gus Muhaimin sudah peduli dan berpihak terhadap seperti membela petani tembakau dan lainnya. dan ini harus konsisten terus, termasuk soal pupuk subsidi," lanjut dosen agribisnis pertanian IPB tersebut.

Dia berharap jika Cak Imin sebagai pemimpin nasional bisa membuat kebijakan yang berpihak kepada petani. Menurut dia, isu ini seperti ketersediaan pupuk subsidi baik pupuk kimia maupun pupuk organik.

“Gus Muhaimin harus membuat kebijakan yang berpihak kepada petani. Yang paling hangat adalah terkait pupuk subsidi dan pupuk organis subsidi," tuturnya.

"Pemerintah sudah mengganti permentan yang lama ke yang baru. Yang tadinya pupuk subsidi hanya pupuk NPK dan Urea, sekarang ditambah pupuk organik," ujarnya.

Dia juga berharap Cak Imin bisa mendorong milenial untuk terjun ke dunia pertanian. Hal ini penting karena hanya sedikit kalangan milenial yang mau terjun ke dunia pertanian.

“Gus Muhaimin harus mendorong generasi petani agar mau jadi petani. Banyak orang kaya karena pertanian. Misalnya, petani karet hingga sawit,” katanya.

Tanggapan Cak Imin

Menanggapi itu, Cak Imin mengaku siap mengawal dan membela petani. Dia menekankan pertanian harus menjadi arah ekonomi baru Indonesia.

Ia menyampaikan demikian karena mayoritas penduduk Indonesia pendapatannya bertumpu pada sektor pertanian.

“Pertanian adalah solusi bagi ekonomi nasional kita. Desa desa kita adalah desa pertanian. Ini menjadi perhatian kita dalam memajukan Indonesia,” kata Gus Muhaimin.

Kata Cak Imin, Indonesia mesti keluar dari ketergantungan global khususnya di sektor pertanian dan pangan. Maka itu, dengan Indonesia berdaulat pangan adalah jalan keluar menuju Indonesia maju. “Petani maju, Indonesia pasti maju. Kita tak boleh ketergantungan pangan ke global," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya