Elite PDIP Beberkan Alasan Pertimbangkan AHY Masuk Bursa Cawapres Ganjar

Jakarta – PDI Perjuangan (PDIP) memasukan nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai salah satu kandidat bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Nama AHY sudah dipertimbangkan dan masuk radar PDIP.

Politikus PDIP Andreas Hugo Pareira mengungkap alasan pihaknya mempertimbangkan putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Menurut Andreas, AHY sebagai politisi muda layak untuk diajak berdialog demi menyamakan visi dan misi terkait kontestasi politik 2024.

"Saya kira sebagai orang muda AHY patut diajak untuk berdialog. Menyamakan visi untuk menghadapi berbagai tantangan kebangsaan yang kita hadapi saat ini,” kata Andreas kepada awak media, Senin, 12 Juni 2023.



Anggota Komisi X DPR RI, Andreas Hugo Pareira

Photo :

• DPR RI

Selain itu, dia mengatakan AHY juga banyak dapat apresiasi dan dukungan dari masyarakat di tengah kerja politiknya untuk menaikan elektabilitas.

“Dengan keterbatasan pengalaman dia, AHY bekerja keras untuk bekerja mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi,” kata politikus asal Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.

Andreas mengatakan hubungan dingin antara PDIP dan Partai Demokrat tidak menghalangi jalinan komunikasi politik kedua partai. Terlebih, kata dia, untuk hal-hal strategis yang menyangkut bangsa dan negara.

Dia menyinggung peristiwa politik 2009 saat Taufieq Kiemas terpilih jadi Ketua MPR. Saat itu, Partai Demokrat yang ikut beri dukungan terhadap Taufieq Kiemas. Meskipun, saat itu, PDIP berada di luar pemerintah.

“PD (Partai Demokrat, red) termasuk yang memberikan dukungan Pak Taufiq Kiemas untuk terpilih menjadi ketua MPR secara aklamasi. Dan, peran-peran strategis MPR sebagai lembaga tinggi negara dibangun kembali oleh Pak Taufiq,” lanjut Anggota Komisi X DPR RI tersebut.

Maka itu, Andreas klaim PDIP selalu menempatkan aspek-aspek strategis ke dalam bingkai kesamaan visi misi yang mementingkan bangsa dan negara.

“Sehingga cara melihat dan upaya memperebut kekuasaan pun harus dalam cara pandang yang sama demi kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Andreas mengatakan hubungan dingin antara PDIP dan Partai Demokrat tidak menghalangi jalinan komunikasi politik kedua partai. Terlebih, kata dia, untuk hal-hal strategis yang menyangkut bangsa dan negara.