Dasco ke Kader Gerindra: Fokus Perkenalkan Prabowo Capres 2024, Enggak Usah Colek Kanan-Kiri

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjawab pertanyaan pers di Sekolah Staf dan Pimpinan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 16 Juni 2023.
Sumber :
  • ANTARA/Fath Putra Mulya

Jakarta – Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengajak seluruh kader partai untuk berkompetisi secara sehat dalam ajang Pemilu 2024. Hal itu disampaikan saat Konsolidasi Akbar Pengurus dan Kader Partai Gerindra di Lapangan Stadion Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Minggu, 18 Juni 2023.

Janji Prabowo Subianto ke PAN yang Setia Mendukungnya

"Mari kita berkompetisi secara sehat, menyampaikan ide dan gagasan untuk memajukan Indonesia ke depan," kata Riza dikutip Antara.

Sementara Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad meminta para kader untuk fokus memperkenalkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 kepada masyarakat. Jadi, kata dia, seluruh kader tidak perlu mencampuri kandidat lain selain Prabowo.

Zulhas: Prabowo Dicintai Rakyat karena Ingin Melayani yang Kelaparan Lewat Makan Siang Gratis

"Pak Riza sudah menyampaikan, di media sosial kita enggak usah colek kanan, enggak usah colek kiri. Kita konsentrasi saja memperkenalkan capres kita ke masyarakat," kata dia.

Menurut dia, untuk memenangkan Prabowo Subianto pada Pemilu 2024 perlu perjuangan bersama seluruh para kader. Apalagi, kata dia, Prabowo berbagai penilaian hasil survei diprediksi berpeluang menjadi Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.

Prabowo: Jika Tidak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu Kami

Wakil Ketua DPR Sufmo Dasco Ahmad (tengah) dan Riza Patria (kanan).

Photo :
  • Istimewa

"Saya pikir, kita sudah lihat ulasan-ulasan dari pengamat atau survei-survei, bahwa 2024 Insya Allah takdirnya Pak Prabowo jadi presiden," ujar Wakil Ketua DPR RI ini.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dinilai akan mudah menang melawan Ganjar Pranowo pada Pemilu Presiden 2024. Namun, Prabowo bisa unggul apabila Anies Baswedan tidak mendapatkan tiket untuk maju sebagai calon presiden 2024.

Diketahui, Anies Baswedan saat ini didukung dan diusung sebagai bakal calon presiden 2024 oleh Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam kerja sama politik bernama Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, melakukan survei lagi dengan metode multistage random samplong terhadap 1.200 responden pada 3-14 Mei 2023, melalui teknik pengumpulan data wawancara tatap muka dan margin error +/- 2,9 persen.

Direktur CPA LSI Denny JA, Ade Mulyana mengatakan apabila Anies Baswedan tidak ikut dalam kontestasi Pemilu 2024, maka cuma ada dua kandidat saja nantinya atau head to head antara Prabowo dengan Ganjar.

"Yang mengalahkan Anies bukan suara rakyat di Tempat Pemungutan Suara (TPS), tapi yang mengalahkan Anies Baswedan adalah ketuk palu Mahkamah Agung (MA). Anies tersisih bukan karena kalah suara di hari pilpres, tapi karena ia gagal mendapatkan tiket calon presiden 2024," kata Ade di Jakarta pada Senin, 5 Juni 2023.

Menurut dia, Prabowo akan menang apabila head to head dengan Ganjar pada Pemilu 2024 dengan selisih 7,2 persen. Sebab, kata dia, elektabilitas Prabowo sebesar 50,4 persen, elektabilitas Ganjar sebesar 43,2 persen. 
"Sebesar 6,4 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab," ujarnya.

Ia mengatakan posisi dukungan calon presiden tertutup tiga nama, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies, maka Prabowo unggul tipis dengan 33,9 persen. Kemudian, Ganjar di angka 31,9 persen dan Anies sebesar 20,8 persen. 

"Prabowo menang dengan selisih 2,0 persen saja di atas Ganjar. Kemenangan Prabowo atas Ganjar lebih telak ketika head to head. Selisih kemenangan Prabowo atas Ganjar naik, dari selisih 2,0 persen menjadi selisih 7,2 persen," jelas dia.

Ade mengungkap kenapa terjadi peningkatan elektabilitas Prabowo ketika head to head dengan Ganjar, salah satunya karena  migrasi pemilih Anies yang tak berimbang. Diprediksi, kata dia, mayoritas pendukung Anies lebih banyak berpindah ke Prabowo dibanding migrasi ke Ganjar.

"Sebesar 50,8 persen pendukung Anies, berpindah ke Prabowo. Sementara, pendukung Anies yang berpindah ke Ganjar hanya separuhnya yaitu 25,4 persen," ungkapnya.(Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya