Cerita Yusril Ditantang Cak Imin Uji Kesaktian Jagoannya Menang Pilpres 2024

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra di acara Milad ke-25 PBB di ICE BSD
Sumber :
  • PBB

Tangerang – Partai Bulan Bintang (PBB) resmi mendeklarasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024. Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra optimistis capres yang didukung PBB akan akan memenangkan Pilpres 2024. 

Prabowo Bocorkan Gaya Kepemimpinannya: Saya Ingin Jadi Diri Sendiri dengan Tulus

Yusril menuturkan PBB tidak sembarangan mendukung Prabowo sebagai capres 2024. Bukan hanya itung-itungan rasional tapi juga membutuhkan insting politik.

Yusril bercerita sempat ditantang oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk menguji kesaktiannya dalam menentukan dukungan calon di pilpres 2024.
Menurutnya, Cak Imin penasaran apakah tebakan dan hitung-hitungan Yusril kali ini tepat atau meleset.

Kepemimpinannya Dikhawatirkan Bahayakan Demokrasi, Begini Jawaban Blak-blakan Prabowo

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyerahkan dukungan capres ke Prabowo

Photo :
  • PBB

"Lama saya memikirkan hal ini, lama saya merenungkannya. Kalkulasi ini tidak semata-mata kalkulasi rasional, tapi juga suatu perhitungan batiniah yang membuat saya sampai pada kesimpulan. Sekali ini PBB harus memutuskan Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI," kata Yusril saat Milad ke-25 PBB di ICE BSD, Tangerang Selatan, Minggu, 30 Juli 2023. 

Mendagri Tito Setuju Sistem Pemilu Dikaji Ulang

"Insya Allah sekali ini setelah Prabowo maju 2014, mungkin 2019 beliau belum memenangkan. Tapi kali ini insya Allah dengan dukungan PBB, Prabowo akan memenangkan pertarungan Pilpres 2024," sambungnya
   
Sebelumnya, Yusril mengatakan PBB punya pengalaman mendukung calon yang tidak populer di pilpres, tapi justru jadi pemenang. PBB, terang Yusril, menceritakan momen PBB mengusung pasangan capres-cawapres Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla di Pilpres 2004. 

"Peristiwa seperti ini hanya pernah terjadi 2004 ketika itu, awalnya hanya 2 partai yaitu Demokrat dan PBB bersepakat untuk calonkan SBY dan JK menjadi capres dan wapres RI," kata Yusril. 

Belakangan, ada ada satu partai bergabung PKPI yang dipimpin sekarang almarhum Jenderal Eddy Sudrajat.

Menurut Yusril, SBY-JK saat itu dianggap pasangan underdog, tidak mungkin menang. Namun pada akhirnya pasangan ini terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

"Alhamdulillah, pada waktu itu dianggap SBY bukan dari kalangan Islam dan ada PBB di sana, maka tercipta nasionalis Islam yang membuat pasangan ini menang pada putaran pertama 2 pasang dan putaran kedua memenangkan Pilpres," ungkapnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya