Belum Final Dukung Prabowo, PSI: Seperti Arahan Jokowi, Kami Tak Akan Kesusu

Pertemuan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan PSI
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah mesra dengan bakal calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Spekulasi muncul parpol yang dipimpin Giring Ganesha itu akan berubah haluan dari mendukung Ganjar Pranowo jadi Prabowo Subianto.

Peluncuran Starlink akan Dilakukan Elon Musk Bersama Jokowi di Puskesmas

Ketua DPP PSI Sigit Widodo menyampaikan pihaknya belum secara final menentukan sikap politik mendukung salah satu bacapres yang akan berkontestasi di 2024. PSI mengaku masih menunggu arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyebut momen kedatangan Prabowo ke markas DPP PSI pada 2 Agustus 2023 hanya silaturahmi biasa. Sigit mengibaratkan pertemuan itu sama seperti Puan Maharani dengan Prabowo. “Sama seperti Mbak Puan Maharani bertemu Pak Prabowo beberapa waktu silam,” kata Sigit kepada wartawan, Selasa, 8 Agustus 2023.

RI Perlu Berdiri Teguh, Tidak Berkompromi dengan Vietnam

Ketua DPP PSI Sigit Widodo.

Photo :
  • Dok. Sigit Widodo

Sigit menyebut wajar pertemuan PSI dan Gerinda lantaran dua partai politik bagian pendukung pemerintahan Jokowi. Dia bilang dalam pertemuan beberapa hari lalu itu tak membahas soal pencapresan. 

Eks Panglima GAM Klaim Tolak Tawaran Prabowo Jadi Menteri: Saya Gubernur Saja

Pun, ia menyampaikan PSI juga memiliki mekanisme internal melalui Rembuk Rakyat sebelum memberikan dukungan politik kepada salah satu bacapres. Ia tak menafikan juga hasil Rembuk Rakyat, PSI diamanatkan mendukung duet Ganjar Pranowo-Yenny Wahid.

“Pada Oktober 2022, Rembuk Rakyat mengamanatkan PSI untuk mengusung pasangan Mas Ganjar Pranowo dan Mbak Yenny Wahid sebagai Capres dan Cawapres di Pemilu 2024,” kata Sigit. 

Lebih lanjut, dia menuturkan pihaknya sudah melakukan kerja-kerja politik untuk memperkenalkan Ganjar dan Yenny kepada masyarakat sebagai pasangan capres-cawapres hasil Rembuk Rakyat. 

“Namun dengan suara PSI yang hanya 1,89 persen di Pemilu 2019 kami tentu tidak bisa langsung mengusung capres dan cawapres, sehingga semuanya akan sangat tergantung pada koalisi-koalisi partai yang akan terbentuk,” tuturnya. 

Maka itu, Sigit menegaskan, sejauh ini PSI tengah menunggu arahan Jokowi. Kemudian, PSI juga akan minta masukan dari pengurus DPW dan DPD seluruh Indonesia untuk menentukan sikap politik. 

Rencananya, kata dia, PSI akan menyerap aspirasi seluruh kader terkait langkah politik partai pada Kopi Darat Nasional atau Kopdarnas yang digelar 22 Agustus.

“Sekali lagi, PSI belum mengambil keputusan final ke capres mana kami akan berlabuh. Seperti arahan Pak Jokowi, kami tidak akan kesusu dan grusa-grusu,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya