Usman Hamid Tak Kaget Budiman Dukung Prabowo: Hanya Belum Ganti Baju ke Gerindra Saja

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace Simbolon

Jakarta – Kelompok yang mengatasnamakan Mahasiswa Indonesia, menantang aktivis 98, Adian Napitupulu dan Budiman Sudjatmiko untuk melakukan debat secara terbuka terkait dalang penculikan aktivis 98. 

Mayjen Gadungan Nekat Masuk Markas TNI, Fakta-fakta Penyebab Tewasnya Polisi di Mampang

Bagi Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Usman Hamid, seruan terkait perdebatan tersebut tentu boleh saja dilakukan, salah satu untuk mencari titik terang soal aktor di balik penculikan 98. 

“Perdebatan semacam itu boleh saja dilakukan untuk menjadi forum pencerahan publik,” kata Usman Hamid kepada wartawan, Selasa, 22 Agustus 2023. 

Prabowo Pernah Bilang Demokrasi Sangat Melelahkan, Bamsoet Dorong Penyempurnaan UU Pemilu

Bacapres Prabowo Subianto dengan Budiman Sudjatmiko

Photo :
  • ANTARA Foto

Meski demikian, Usman yakin bahwa perdebatan bukan jalan keluar dari kasus dugaan pelanggaran HAM yang terjadi sejak 35 tahun lalu itu. 

Komisaris HAM PBB Kecam Perihal Hukum yang Mewajibkan Hijab di Iran

“Tetapi yang lebih penting dari itu bukan diperdebatkan tetapi diselesaikan. Kira-kira begitu,” tandasnya. 

Undangan debat terbuka tersebut karena Budiman memutuskan untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk maju dalam Pilpres 2024. Budiman bahkan langsung mendeklarasikan Relawan Prabu (Prabowo-Budiman bersatu). 

Usman Hamid mengaku tidak kaget dengan adanya dukungan dari Budiman ke Prabowo. Sebab, Budiman memang sudah sejak lama kagum akan sosok Prabowo Subianto. 

“Tidak mengagetkan karena sudah sejak 2009 begitu, hanya belum ganti baju Gerindra saja. Budiman memang sudah suka dengan Prabowo." 

Sementara itu, pengamat politik Emrus Sihombing menilai wajar adanya seruan debat terbuka tersebut, sebab keduanya memang alumni aktivis 98 yang melawan pelanggaran HAM dan berasal dari PDI Perjuangan. 

“Sangat wajar (debat terbuka), Budiman dan Adian sama-sama tokoh pada saat itu. Sementara Budiman menyeberang dan mendukung Prabowo yang sejak dulu berseberangan dengan keduanya. Bahkan melalui pasukan mawarnya kan dikejar mereka,” ujarnya. 

Emrus menilai seruan debat dari para mahasiswa Indonesia tersebut juga merupakan bentuk kekecewaan imbas adanya sikap inkonsistensi dari Budiman terkait perjuangan mahasiswa, khususnya angkatan 98. 

“Jadi pemicunya adalah ketika Budiman Sudjatmiko menyeberang dengan mendukung Prabowo yang sejak dulu dilawan oleh teman-teman pergerakan. Jadi Budiman sebagai triger. Karena dia tidak konsisten dalam perjuangannya. Itu yang didukung kan orang yang berseberangan,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya