Kilas Balik Wawancara Eksklusif: Janji Cak Imin Buat Prabowo Kali Ini Pasti Menang

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Komitmen politik antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Gerindra yang disepakati dalam forum deklarasi kerja sama di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada 13 Agustus 2022, mengisyaratkan kedua partai telah siap lahir dan batin untuk berkontestasi dalam Pemilu Presiden 2024. Kedua partai, dengan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), bersepakat untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

Zulhas: Banyak Orang Salah Sangka Prabowo Dianggap Menang karena Bansos

Kedua partai juga bersepaham, berdasarkan Piagam Sentul, bahwa figur bakal cawapres untuk Prabowo ditentukan oleh Prabowo dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Hanya masalah waktu, sesuai dinamika politik, untuk mengumumkan figur bakal cawapres untuk Prabowo, meski dalam banyak kesempatan Gerindra menyebut Muhaimin kandidat terkuat.

Koalisi PKB dengan Partai Gerindra tak bisa dipisahkan lagi, Muhaimin menegaskan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan VIVA pada program The Interview di Serang, Banten, pada 15 Oktober 2022.

Prabowo Sebut Jokowi Pemimpin yang Ikhlas

Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Photo :
  • Twitter @cakimiNOW

Cak Imin, panggilan akrabnya, menyadari benar bahwa Prabowo telah tiga kali berkompetisi dalam pemilu presiden--sekali sebagai calon wakil presiden yang berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri pada Pemilu 2009 dan dua kali sebagai calon presiden: berpasangan dengan Hatta Rajasa pada Pemilu 2014 dan berduet dengan Sandiaga Uno pada 2019. Namun tiga kali itu pula Prabowo kalah.

Zulhas Klaim PAN Setia Jatuh-Bangun Bareng Prabowo selama 15 Tahun

Saat ditanya peluang Prabowo pada Penilu 2024, Cak Imin dengan tegas menjawab, "Kalau kita jadi koalisi, dan [PKB dan Partai Gerindra] sampai [mendaftar] ke KPU, kita bikin Pak Prabowo menang".

Koalisi PKB dengan Gerindra, kata Cak Imin menjelaskan latar belakang kerja sama tersebut, dibentuk berdasarkan kebutuhan saling melengkapi. Pertama, PKB maupun Gerindra saling membutuhkan dukungan untuk dapat mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden, terutama untuk memenuhi persyaratan ambang batas minimal pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen kursi Parlemen.

Di Parlemen, PKB memiliki 10,09 persen kursi, sementara Gerindra 13,57 persen. Gabungan PKB dan Gerindra berarti lebih dari 23 persen, melampaui syarat minimum.

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunjungi Pondok Pesantren API Asri Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Jumat malam, 23 September 2022.

Photo :
  • ANTARA

Alasan kedua, kata Cak Imin, masing-masing partai memerlukan visi yang saling melengkapi: PKB yang agamis-nasionalis melengkapi Gerindra yang nasionalis-agamis, dan begitu juga sebaliknya.

"Di sisi lain, Gerindra punya rekam jejak ideologis tentang kerakyatan, populistik--itu cukup cukup bagus visinya, sementara PKB dengan grass root rakyat, konstituen utama PKB, ini kan rakyat paling bawah juga," ujar Cak Imin.

Selain itu, dia menambahkan, PKB maupun Gerindra sama-sama memiliki pengalaman dalam mengelola pemerintahan terutama sejak masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ketum Prabowo Subianto saat acara Rapimnas Gerindra.

Photo :
  • Twitter Partai Gerindra @Gerindra

"Berdasarkan teoretis, secara paradigmatik, kita sudah cukup, mulai dari ajaran-ajaran politik kita, ideologi politik kita, konsep kenegaraan yang kita punya, baik yang diwariskan pendiri-pendiri PKB maupun yang memang sudah menjadi khazanah pemikiran-pemikiran yang berkembang selama ini, sejak reformasi maupun selama sebelum reformasi--zaman Orde Baru. Pelajaran dan pengalaman itu membuat kita pede meskipun kita tahu ini situasinya tidak mudah," ujarnya.

Namun, setelah nyaris setahun Piagam Sentul ditandatangani, komitmen kedua partai mulai goyah. PKB tak kunjung mendapat kepastian dari Prabowo untuk menetapkan Cak Imin sebagai cawapresnya.

Cak Imin dan PKB mulai menunjukkan gelagat tak nyaman segera setelah Partai Golkar dan PAN bergabung dalam poros Prabowo pada 13 Agustus 2023. Puncaknya, dalam perayaan hari ulang tahun ke-25 PAN di Jakarta, 28 Agustus, Prabowo mengumumkan nama baru koalisinya menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Anies Baswedan dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di Apel Siaga Perubahan

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Masalahnya, PKB dan Cak Imin tidak dilibatkan dalam pengubahan nama koalisi tersebut. Perubahan nama itu, Gerindra mengakui, memang dibahas oleh empat ketua umum partai pendukung Prabowo sesaat sebelum perayaan HUT PAN dimulai, antara lain Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto; Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

“Ya, saya baru dikasih tahu tadi sama Pak Prabowo bahwa koalisinya tadi Koalisi Indonesia Maju,” ujar Muhaimin kepada wartawan setelah acara perayaan milad PAN tersebut.

“Berarti KKIR dibubarkan, dong? Nah, saya enggak tahu, saya akan melapor ke partai dulu,” katanya lagi.

Tiga hari setelahnya, beredar kabar bahwa PKB dan Partai Nasdem telah membuat kesepakatan untuk menduetkan bakal calon presiden Anies Baswedan dengan Cak Imin. Padahal, Nasdem bersama PKS dan Partai Demokrat dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) telah berkomitmen untuk mengusung Anies Baswedan dan belakangan mengklaim segera mengumumkan nama figur calon wakil untuk Anies.

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh mengonfirmasi kabar wacana duet Anies-Cak Imin tersebut meski mengakui kesepakatannya belum diformalkan. PKB pun segera menggelar rapat pleno untuk menetapkan keputusan memasangkan Cak Imin dengan Anies.

Bahkan, kewenangan rapat pleno itu akan diperluas untuk meminta petunjuk dari para kiai sepuh PKB di basis utama partai nahdliyin itu di Jawa Timur. ... [oleh] Dewan Syura kita diutus untuk berkomunikasi dengan seluruh kiai sepuh di pesantren di kalangan Nahdlatul Ulama, untuk meminta tausiyah beliau-beliau atas tawaran kerja sama dari Partai Nasdem ini ..," kata Sekretaris Jenderal PKB Muhammad Hasanuddin Wahid, di kantor pusat PKB, Jakarta, Jumat, 1 September.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya