Nasdem Tepis PKS yang Sebut Komunikasi Anies Baswedan Tak Baik: Itu Hanya Persepsi
- VIVA/M Ali Wafa
Jakarta - Partai Nasdem tak sependapat dengan penilaian PKS bahwa komunikasi politik bakal calon presiden Anies Baswedan tidak baik, merujuk pada kronologi penentuan sosok Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampinginya yang tak melibatkan PKS dan Partai Demokrat.
"Itu kan menyangkut persepsi, menyangkut persepsi yang terjadi di internal koalisi. Mestinya apa yang terjadi di internal koalisi dibicarakan di internal koalisi, tidak harus dibicarakan di luar, sehingga kemudian tidak muncul tanggapan yang berbeda-beda," kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali kepada wartawan di kantor pusat Partai Nasdem, Jakarta, Kamis, 7 September 2023.
"Bahwa apa yang berkembang hari ini, ada yang merasa ditinggalkan dan lain-lain, itu, sekali lagi, hanya menyangkut persepsi masing-masing," ujarnya.
Pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (cak Imin)
- Youtube Karni Ilyas
Sejak awal, katanya, koalisi yang terbentuk untuk mendukung Anies Baswedan tidak akan berubah meski Cak Imin bergabung.
Ia pun menyoroti soal kerasnya perdebatan di internal Koalisi Perubahan pada saat menentukan bakal cawapres. Ali mengatakan Nasdem tidak terburu-buru dan tidak pernah mempermasalahkan nama yang muncul di internal Koalisi Perubahan.
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini sebelumnya mengingatkan agar Anies Baswedan untuk memperbaiki cara komunikasi. Sebab, Anies saat memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi bakal cawapres tanpa memberitahu PKS dan Partai Demokrat.
“Bagus kalau itu disadari. Ke depan sebaiknya tidak boleh terulang. Nih, komunikasi ke depan diperbaiki,” kata Jazuli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 5 September 2023.
Ketua Fraksi PKS di DPR, Jazuli Juwaini
- Dok. PKS
Menurut Jazuli, komunikasi dalam koalisi menuju pencalonan presiden dan cawapres sangatlah penting, termasuk memilih bakal cawapres. Dia mengibaratkan sepasang remaja yang hendak melangsungkan pernikahan.
“Begini, ya. Ente nih masih bujangan kan. Sebelum ente menikah, ente bahas dua keluarga calon itu. Beda kalau, 'Besok kawin lu sama sih ini', umpamanya. Tapi buat PKS karena lebih mengedepankan kepentingan bangsa, dan negara dan kebersamaan, sudahlah, itu kita kasih catatan saya. Nih, komunikasi ke depan diperbaiki,” kata Jazuli.
Dampak Anies Baswedan yang “diam-diam” bersepakat dengan Cak Imin sebagai bakal cawapresnya membuat Partai Demokrat keluar dari koalisi yang mulanya menjargonkan perubahan untuk persatuan tersebut.
