Gerindra Tak Menyesal Pernah Rajut Koalisi Bareng PKB: Mungkin Belum Jodoh

Ketum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketum PKB Cak Imin.
Sumber :
  • Dok. Lukmanul Khakim

Jakarta - Partai Gerindra mengaku tak pernah keberatan dengan keputusan PKB yang pindah haluan dari poros pengusung Prabowo Subianto ke koalisi Anies Baswedan. Status Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kini juga jadi bakal cawapres Anies.

Dijagokan Gerindra di Pilgub DKI, Segini Elektabilitas Ridwan Kamil dari Berbagai Survei

Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman menilai kesepakatan Cak Imin jadi bakal cawapres pendamping Anies disebut karena tak berjodoh dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Pun, KIM merupakan poros parpol pendukung Prabowo sebagai bakal capres. 

"Kami tidak memandang rekan-rekan PKB sebagai yang salah. Mungkin belum jodoh dengan koalisinya Pak Prabowo," kata Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman, Jumat, 8 September 2023. 

Prabowo Tegaskan Tak Ada Tim Transisi Pemerintahan

Habiburokhman mengatakan, sejak awal, pihaknya melihat Cak Imin memiliki niat kuat untuk menjadi cawapres. Dengan demikian, menurutnya, hal wajar jika PKB pergi setelah dapat kesempatan menjadi cawapres.

Janji Prabowo Cari Solusi Terbaik soal Polemik Tapera

Bagi dia, dalam demokrasi memiliki konsekuensi termasuk belum satu perahu dalam koalisi.

"Kami tidak bisa melarang, dalam hitungan jam mode on, ya fakta. Itu konsekuensi demokrasi," ujarnya. 

Diketahui, Gerinda dan PKB awalnya merajut poros dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Poros KKIR itu dideklarasikan di Sentul, Bogor,sejak 13 Agustus 2022 dengan dihadiri langsung Prabowo dan Cak Imin.

Empat pimpinan partai politik, yakni Golkar, PAN, PKB dan Gerindra, menandatangani kerja sama politik mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon Presiden Pemilu 2024 di Museum Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu, 13 Agustus 2023.

Photo :
  • ANTARA/Laily Rahmawaty

Setahun merajut koalisi hingga akhir Agustus 2023, KKIR juga tak kunjung mendeklarasikan duet Prabowo-Cak Imin sebagai pasangan capres dan cawapres. Dua parpol itu bahkan juga sudah membuat sekretariat bersama atau sekber. 

Namun, dalam dinamisnya politik, Golkar dan PAN gabung ke dalam koalisi. Masuknya Golkar dan PAN itu membuat eskalasi KKIR menghangat. Nama poros KKIR diubah menjadi KIM tanpa sepengetahuan Cak Imin.

Cak Imin yang kecewa pun seperti menemukan pelabuhan politik baru saat koalisi Anies bergejolak. Diinisiasi Ketum Nasdem Surya Paloh menjadi cikal bakal Anies dan Cak Imin berpasangan serta dideklarasikan di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 2 Desember 2023. Duet Anies-Cak Imin saat ini disokong Nasdem dan PKB.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya