Hasto Lempar Pantun Buat Sandiaga Usai Konsolidasi Parpol, Kode Jadi Cawapres Ganjar?

Rapat konsolidasi Koalisi Ganjar Pranowo
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto melempar pantun untuk Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP, Sandiaga Uno. Pantun tersebut dibuat usai rapat konsolidasi antara empat ketua umum partai politik pendukung Ganjar Pranowo.

Masuk Bursa Cagub Jawa Tengah, Hendi Mengaku Belum Ada Komunikasi dengan PDIP

Pantun tersebut dibuat karena Hasto disinggung soal pantun untuk Menko Polhukam Mahfud MD. Nama Mahfud juga digadang-gadang jadi salah satu bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo di 2024.

Hasto menyampaikan pantun untuk Mahfud dilempar spontan. Pasalnya, pantun itu merupakan perasaan kebatinan saat acara dilaksanakan.

Politikus Senior PDIP Sebut Prabowo Banyak Kesamaan dengan Bung Karno

"Kalau tentang pantun, memang sudah dibuat pantun buat Pak RK, sudah buat Pak Mahfud. Sudah itu kan cerminan-cerminan suasana kebatinan ketika acara dilaksanakan," kata Hasto kepada wartawan di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu, 13 September 2023.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan tiga petinggi parpol pendukung Ganjar Pranowo.

Photo :
  • istimewa
Prabowo: Gus Dur Dukung Saya dari Langit

Dia pun melempar sebuah pantun untuk Sandiaga. Pantun itu sebagai berikut:

"Sandiaga Uno sosok rendah hati, di tangannya Indonesia maju berlari. Seluruh bacawapres Ganjar Pranowo memang menarik sekali. Menangkan pemilu dengan cara berdikari," demikian pantun Hasto.

Hasto menyampaikan, kandidat bakal cawapres Ganjar ada nama Sandiaga, Ridwan Kamil, Mahfud MD. Lalu, ada juga nama Ketua Harian Perindo TGB Zainul Majdi dan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.

"Ini terus ya dilakukan pencermatan nama-nama dan tunggu momentum yang tepat untuk dapat disampaikan kepada waktu yang tepat dan itu pasti menang satu putaran. itu harapan dari rakyat," kata Hasto.

Namun, ia menuturkan dalam dinamika politik saat ini mesti memperhatikan dari kebudayaan, bermartabat, dan penuh kerendahan hati.

“Dan juga menampilkan gagasan yang terbaik untuk bangsa dan negara dan tentu saja memohon ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala kemudian yang lain," ujar Hasto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya