Masyarakat yang Puas dengan Kinerja Jokowi Banyak Pilih Ganjar, Menurut Survei Poltracking
- Istimewa
Jakarta – Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo yang tinggi di wilayah Jawa Timur, berkolerasi positif dengan elektabilitas yang diraih oleh bakal capres Ganjar Pranowo. Itu adalah hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia.
Survei Poltracking mengukur elektabilitas ketiga kandidat bakal capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan berdasarkan tingkat kepuasan masyarakat di Jawa Timur kepada Presiden Jokowi.
Sebanyak 42,5 persen masyarakat yang menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin, cenderung memilih Ganjar Pranowo.
Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
- Istimewa
Sedangkan sebanyak 39,3 persen masyarakat yang menyatakan puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin memilih Prabowo. Ada 11,6 persen lainnya yang puas pada kinerja Jokowi memilih Anies Baswedan.
"Hasilnya adalah 42,5 persen yang puas itu ke Ganjar. 39,3 persen itu ke Prabowo dan Anies kecil ya 11,6 persen," kata Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi dalam paparannya secara daring, Rabu, 11 Oktober 2023.
"Tidak mengagetkan kalau Anies kecil ya, karena Anies mempromosikan langkah politik yang berseberangan dengan responden yang merasa puas, yaitu dia mengusung tema perubahan," sambungnya.
Arya Budi menyebutkan, kemungkinan masyarakat yang memilih Ganjar Pranowo, karena Ganjar ingin melanjutkan berbagai program pemerintahan Jokowi jika nantinya terpilih menjadi Presiden hasil Pemilu 2024.
"Sehingga ada distribusi dari kelompok yang puas dan cukup berimbang, baik Ganjar maupun Prabowo," kata dia.
Adapun survei Poltracking Indonesia itu dilakukan secara khusus di Jawa Timur pada periode 25 September sampai 1 Oktober 2023. Kemudian, untuk margin of error sebesar kurang lebih 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Metodologi survei menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.000 responden warga Jawa Barat yang sudah berusia 17 tahun keatas dan memiliki hak pilih. Lalu, teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara tatap muka langsung dengan responden.
