Dilaporkan ke Polisi karena Tuding Aparat Tak Netral, Aiman Mengaku Pengalaman Pribadi

Aiman Witjaksono
Sumber :
  • Instagram @aimanwitjaksono

Jakarta - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, Aiman Witjaksono, dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait tudingan soal aparat yang tidak netral pada Pemilu 2024.

Milat Tewas Ditikam Lawan saat Duel Maut di Temanggung, Disaksikan Istri

Aiman mengaku menyampaikan itu pada saat konferensi pers di TPN Ganjar-Mahfud di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia juga menyebut hanya menyampaikan hal yang dialaminya.

"Saya menerima informasi yang seperti saya sampaikan di konferensi pers di TPN waktu itu, itu yang saya alami, yang saya sampaikan juga adalah apa yang saya alami, itu aja," kata Aiman Witjaksono kepada wartawan, Senin, 13 November.

Polisi Pengedar Sabu Ditangkap di Mamuju Sulawesi Barat

Ganjar Pranowo-Mahfud MD Daftar Capres-Cawapres di KPU

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Aiman juga mengaku informasi soal tudingan tersebut memang harus dibuktikan di lapangan. Namun, ia kembali menegaskan bahwa apa yang disampaikan, berdasar pengalaman pribadi.

Sadis! Polisi di Bulukumba Tega Aniaya Siswi SMA hingga Patah Tulang dan Rahang Bengkak

Aiman juga mengaku menyerahkan semua prosesnya kepada peraturan yang telah diatur dalam perundang-undangan. "Terkait dengan informasi itu benar atau tidak, itu tentu harus dibuktikan di lapangan. Untuk prosesnya tentu saya serahkan kepada peraturan perundang-undangan," tuturnya.

Aiman Witjaksono sebelumnya mengaku mendapatkan sejumlah informasi dari beberapa aparat kepolisian yang keberatan diminta komandan membantu kemenangan tim Prabowo-Gibran.

"Bahkan, kemarin, harian Media Indonesia sudah memberitakan soal pemasangan baliho Prabowo-Gibran yang dilakukan oknum polisi," kata Aiman Witjaksono dalam konferensi pers dan diskusi media bertajuk Perusakan Baliho Ganjar di Sumut, yang digelar Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Jakarta, Sabtu, 11 November.

Penghitungan Surat Suara Pemilu 2019. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Aiman juga mengungkapkan adanya instruksi terhadap semua Polres di seluruh Indonesia agar meminta semua KPU daerah dan Bawaslu untuk menyesuaikan CCTV kualitas HD dengan suara yang diintegrasikan dengan polisi.

"Ini berarti segala gerak-gerik aktivitas penyelenggara pemilu KPU dan Bawaslu terpantau oleh aparat kepolisian. Padahal KPU dan Bawaslu ada sebuah lembaga independen penyelenggara pemilu," kata Aiman.

Menurut Aiman, kalau tujuannya bagus tidak apa-apa tapi anehnya ini dilakukan jauh-jauh hari sebelum berlangsungnya proses pelaksanaan pemilu. Itu berpotensi luar biasa digunakan untuk memenangkan salah satu calon.

Meski begitu, Aiman yakin di kepolisian masih banyak polisi yang punya idealisme, integritas, dan profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya, termasuk Kepala Ppolri diyakini bisa menjaga netralitas institusinya.

Untuk itulah diharapkan polisi jangan menjadi institusi yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi. Aparat polisi diharapkan bisa tetap netral dan bekerja sesuai nurani.

"Jangan curang, kami tidak akan diam. Kami akan berjuang mempertahankan demokrasi, kami tidak mau Indonesia kembali ke masa orde Baru," kata Aiman.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya