Komitmen Prabowo Berantas Korupsi dengan Menambah Kekuatan KPK, Kata Hashim Djojohadikusumo
- VIVA/Nur Faishal
Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, memaparkan komitmen capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM, Prabowo Subianto, dalam pemberantasan korupsi. Termasuk belakangan diangkat lagi soal dugaan tindak pidana korupsi di Kementerian Pertahanan. Dimana Prabowo saat ini adalah Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
“Mengenai hal korupsi itu, itu bukan hal baru. Itu banyak komentar saya lihat kok ini (seolah) hal baru,” kata Hashim, di JCC Senayan pada Jumat malam, 17 November 2023.
Hashim yang juga adik kandung Prabowo, mengatakan mengenai ini sudah bicara tiga tahun lalu, tapi ternyata dari banyak pengamat itu tidak diperhatikan atau diabaikan. Dia mengatakan, itu menjadi komitmen Prabowo memerangi perilaku korupsi.
“Itu bagi saya masalah apa, upaya Pak Prabowo pemberantasan korupsi sudah lama,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkap, dugaan korupsi di Kementerian Pertahanan yaitu senapan dan proyek tertentu. Namun, Hashim tidak menyebutkan secara detail proyek yang terindikasi korupsi di Kementerian Pertahanan tersebut.
“Saya kira sudah lah. Kan saya sudah sebut kan. Ada senapan, ada senapan tertentu, ada proyek tertentu. Ternyata ya ada proyek begitu,” jelasnya.
Prinsipnya, kata Hashim, Prabowo sangat komitmen dari dulu sampai sekarang dalam pemberantasan korupsi. Bahkan, lanjut dia, Prabowo sudah berjanji untuk menambah kekuatan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Pak Prabowo sudah berjanji juga untuk menambah kekuatan dari KPK. Kalau perlu ditambah lagi petugas-petugas KPK. Itu dari dulu sudah konsisten. Untuk itu, saya kira semua itu konsisten dari apa yang dilakukan Prabowo. Saya yakin juga akan didukung oleh Mas Gibran (Gibran Rakabuming Raka, cawapres),” jelasnya.
5 Potret Nayunda Nabila, Biduan Cantik yang Terseret Kasus Korupsi Eks Mentan SYL
Nayunda Nabila akan diperiksa sebagai saksi penyidikan dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang yang melibatkan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
